Juni 27, 2020

Tips Menghadapi Menstruasi Pertama

Menstruasi Pertama

Kebayang gak sih  ngobrolin soal menstruasi pertama sama anak ?
Ya ampun rasanya baru kemarin beliin dia  diapers, eh hari ini udah  minta beliin pembalut.

  Before and After Menstruasi Pertama   

Riset yang dilakukan Karin Michels (ScD, PhD), dari Harvard Medical School (Boston, USA) menyimpulkan, earlier menstrual periods dapat dipengaruhi oleh pola makan
Snack  dengan pemanis buatan dan  makanan  kaya lemak jenuh, amat disukai anak – anak. Siapa kira  hal ini, mempengaruhi produksi hormon mereka.
Walhasil  orangtua zaman now,  harus bersiap mengadhapi menstruasi  pertama  anaknya diumur  10 tahun.
menstruasi pertama
Pic Comfreak- Pixabay
Dulu sih baru kepikiran soal menstruasi, setelah tamat sekolah dasar. Yup rata – rata  perempuan  tahun 80an – 90an, mendapat  menstruasi pertama  antara umur 12 – 14 tahun. Umur segitu  biasanya anak sudah panjang akalnya, segera bisa mengatasi situasi darurat.

Nah kebayang dong riwehnya, anak umur 10  tahun, tiba – tiba harus ngurusin pembalut dan celana dalamnya sendiri. Apalagi menstruasi pertama bisa terjadi, kapan saja dan dimana saja.
Berikan mereka  informasi yang benar, dan sedikit trik  menghadapi situasi darurat. Ini penting,  untuk menghindari kepanikan.

   Bahasa yang lugas dan sederhana  

Positive  thinking  ya  gaes, ngobrol seputar menstruasi bukan hal jorok. Gak seserem yang dibayangkan. 
Generasi – generasi sebelum kita gak mengangap penting, untuk memberi informasi seputar  menstruasi pertama.
Rasa risih dan malu menyebut menstuasi,melahirkan banyak istilah. Datang bulan, lagi dapet, palang merah, adalah kata  ganti paling sering digunakan. 
Kita membuka wawasan baru membicarakan menstruasi. Hal ini sebagai sesuatu yang  wajar, dan bagian dari keseharian. Sama seperti mengajarkan cuci tangan sebelum makan, atau sikat gigi sebelum tidur.
Supaya  gak  misinformasi baiknya gunakan langsung, kata mens atau haids. Istilah yang penuh metapora dan kata bersayap, menghambat sampainya informasi.
   Kapan Memulai   
Mengutip    dr Frida Soesanti  (IDAI)  dilaman Pop Mama, yang menyatakan jumlah anak perempuan Indonesia, yang mengalami menstruasi dini mengalami peningkatan.
Semakin banyak ditemui anak perempuan di Indonesia, yang mendapat menstruasi pertama sebelum berumur 10 tahun.
Beberapa  tanda - tanda  menjelang menstruasi, yang  umum terlihat pada anak perempuan  1 – 2 tahun menjelang menstruasi pertama.
  • Pertumbuhan fisik yang pesat
  • Payudara mulai muncul
  • Mulai mengalami masalah bau badan
Tapi aneh jugakan kalau tanpa mukadimah, langsung ngobrolin soal menstruasi.
Yup yang ada anak jadi takut atau malu, terus gak mau lagi dengerin kita. Terus gimana dong cara mendidik anak perempuan kita agar siap mental menjelang menstruasi pertama.
   Warmingup  
Sesekali ajak mereka  menemani mama belanja  pembalut.  Mulai obrolan santai tentang  apa fungsi pembalut, atau kenapa  mama beli pembalut.
Setelah anak mulai akrab dengan kata menstruasi dan pembalut, obrolan bisa diperjelas. Misalnya dimana,darah mentruasi itu akan terlihat.
 
Sekilas cerita lucu  kasus anak, yang gagal paham.Waktu itu bulan puasa, teman sepermainanku   Susi,  jarinya terluka. Lukanya tidak besar, tapi  mengeluarkan darah.
 Eh Susi buru – buru lapor Ibunya ‘Mak… Mak aku  berdarah …banyak … puasa aku batal  gak !’  Emaknya  Susi mungkin  pernah bilang, dia lagi  gak puasa karena  mengeluarkan darah. Tapi lupa bilang, darahnya keluar dari mana.
    The Big Days   
Menstruasi  bisa terjadi, kapan saja dan dimana saja. Beberapa orang mengalami beberapa gejala, sebelum mestruasi. Tanda mestruasi itu bisa sakit perut yang melilit, kram sampai pusing. Banyak juga yang tidak mengalami, gejala apapun.

 Sering dong kita dengar cerita, anak  yang dibully  temankarena rok atau celananya bernoda darah. Bullying ini bisa jadi trauma loh !
Normal aja sih kalau anak  kaget,  saat pertama ngeliat bercak darah di celana dalamnya (CD). Supaya anak tahua pa yang harus dilakukan, orangtua harus kasih info jauh - jauh hari.
Trik sederhana yang  bisa diajarkan dalam menghadapi situasi darurat misalnya
  • Dalam keadaan darurat  tissu atau saputangan  bisa digunakan sebagai pembalut.
  • Tas dan jaket  bisa digunakan, untuk menutupi  bagian  belakang rok  yang bernoda.
  • Segera pulang ke rumah, dan lapor sama  Mama atau Papa.
Yup Papa juga harus  cepat tanggap,kekalau  diperlukan bantuan.
Wait  jadi ingat  aku pernah baca, pengalaman  Ikang Fawzi. Ikang sempat harus  buru – buru mampir ke minimarket, untuk  beli pembalut. Karena  salah satu dari gadisnya, mendapat menstruasi  pertama. Saat itu Marisa Haque , sedang kuliah di USA. Ikang Fawzi aja  bisa, masa sih Papa yang bukan selebritis gak berani ye khan.

   Dukungan keluarga   
Pengalamanku  menstruasi pertama,  saat duduk kelas  1 SMP. Panik, gak percaya diri, males ke sekolah, takut ngikutin pelajaran olahraga, takut main ke luar rumah. Ih banyak takutnya deh. Rata – rata perempuan, yang baru  pertama menstruasi perasaanya begitu.

Dukungan moral dari  orang tua, kakak,adik  dan semua yang ada di rumah akan sangat membantu. Dibeberapa negara, ada tradisi  untuk menyambut menstruasi pertama.

Ibu - ibu di Jepang menyajikan  nasi kacang merah - Sekihan, sebagai tanda  anak gadis mereka mendapat menstruasi pertama. Sementara di Italy, anak perempuan yang mendapat menstruasi pertama, mulai dipanggil senorina ( nona).

Tradisi ini mungkin sengaja dibuat, untuk memberikan dukungan. Mengurangi rasa  malu atau takut, setelah mendapat menstruasi.
Jadi hindarkan membully atau menyindir seolah – olah menstruasi, adalah  hal yang memalukan. Kalau semua woles, maka  iapun akan merasa nyaman untuk melakukan  aktivitas  seperti biasa.
   Bekal tambahan  ke sekolah    
menstruasi pertama pada anak perempuan
Pic Public Domain - Pixabay


Sadar gak sadar, akan ada perubahan kebiasaan gadis kita. Sekarang  gadis kecil kita  harus membiasakan diri, dengan rutinitas  bulanan, yang kadang merepotkan. Beberapa hal perlu diajarkan, dan sering – sering diingatkan.
  • Bawa  pembalut  dan  CD cadangan.
  • Siapkan kantong plastik, untuk menyimpan pembalut yang kotor.
   Bersih – bersih  saat menstruasi 
Memisahkan  pakaian yang  terkena noda, dan  membiasakan mencuci  pakaian dalamnya sendiri. Sebaiknya membersihkan dulu pembalut, sebelum dibuang ke tempat sampah.

dukungan keluarga sangat penting dalam mendidik anak perempuan
Add caption
Well itu tadi  sekilas  pengalaman dan tips menghadapi menstruasi pertama. Ternyata ada banyak ilmu, yang harus diwariskan pada anak perempuan kita. Kamu bisa tambahkan sendiri, dari pengalaman pribadi.

Beberapa bulan pertama  pastilah, terjadi drama dan kebocoran disana – sini. Sabar ya mak  dan teruslah  upgrade, skill anak  gadis. Akhirnya  hari  - hari luar biasa ini, akan  menjadi biasa saja ****** donasaurus.com
PS:
Please lanjutkan dengan membaca komen dari teman - teman ,yang berbagi pengalaman tentang menstruasi pertama. Semoga memberi ispirasi.

September 16, 2019

Gadget Vs Anak



sisternet
Literasi Digital Sisternet dan Blogger Crony Community Palembang

  Pengaruh gadget terhadap perkembangan anak

Kenal  dong sama  selebgram cilik , yang bernama  Gempi. Anaknya Gading dan Gisel.Tingkah lucunya di media sosial,ditonton ribuan orang setiap hari. Sekarang Gempita Noura Marten lebih ngetop, dari  Mama dan Papanya.

Belum lama  Gempi dikabarkan, mengalami ganguan mata. Gadis kecil  kelahiran 16 Januari 2015 ini, dinyatakan  minus dan sillindris.
Mama Gisel dan Papa Gading buka suara, katanya Gempi  terlalu  dekat menonton dan main gadget.
Gempi marten
Gisel dan Gempi saat pemeriksaan mata

U la la diusia yang sebegitu muda Gempi sudah merasakan, dampak langsung dari  hobynya  bermain gadget.

Akutuh  punya  feeling  tahun – tahun kedepan, kasus- kasus begini   bakalan   sering terdengar. Enggak cuma soal ganguan mata tapi juga ganguan fisik dan mental ,disebabkan anak yang terlalu akrab dengan gadget.

Sekarang gadget adalah benda yang paling sering, dijadikan reward orangtua pada anaknya.

Diawali serbuan gadget – gadget murah meriah, diikuti munculnya aplikasi game on line dan media sosial. Sejak itu gadget  seperti  jadi kebutuhan pokok ke - 10.


Kapan Anak Boleh Punya Gadget  Sendiri

Gadget dan anak
Mbak Wawa Fajri dan nara sumber Tsurayya Syarif Zain, S.Pd.I., S.Psi., M.A 
Wardah Fajri-Owner Digital Kreativ Hub & Pendiri Bloggercrony Community bilang hidup diera digital begini rasanya gak mungkin deh, melarang anak  punya gadget.

Yang masih mungkin dan harus bisa kita lakukan, adalah meminimalisir  dampak  negatif gadget.

Sebagai ‘guru’ pertama anak peran Ibu sangat vital dan fatal bagi perkembangan fisik dan mental anak. Karena itu perempuan perlu dilengkapi, dengan informasi yang mendukung peran mereka sebagai Ibu.

Senada dengan Mbak Wawa,  Astri Mertiana - Sisternet Partnership Management XL Axiata,menyatakan Sisternet sejak berdiri tahun 2015 sudah berkomitmen untuk menyediakan ruang belajar bagi perempuan.

Sisternet
Astri Mertiana  asik berdiskusi dengan sister -sister blogger Palembang

Kelas literasi digital online dan offline yang diinisiasi Sisternet, diharapkan membuka wawasan perempuan agar siap mendidik  generasi net.

Ngomong – ngomong soal kelas literasi digital, Sisternet dan Blogger Crony Community ngadain Kelas Literasi Digital Parenting  khusus untuk sister – sister di Kota Palembang.

Event digelar Sabtu ( 14/09) di Logo House Fashion Food and Bar – JL. Talang Semut  Palembang.
logo house palembang
Logo House Fashion Food and Bar – JL. Talang Semut  Palembang.

Tema kelas  asik banget, yaitu Kapan Anak Boleh Punya Gadget  Sendiri.
Sister – sister yang datang dengan dress code biru dan pink antusias banget,ngikutin event ini.

Gak cuma kita, ternyata Ferdinan Oktavian - Head of Sales XL Axiata  Greater Palembang juga excited banget hadir dievent ini. Sebagai orangtua ia merasa bertanggung  jawab, untuk memastikan gadget memberikan manfaat positif  bagi anaknya.
sisternet
Peserta Literasi Digital Parenting di Palembang

Beberapa sister bahkan datang jauh – jauh dari Pulau Bangka,untuk mendapat tips dan trik dari narasumber kita Mbak Aya - Tsurayya Syarif Zain, S.Pd.I., S.Psi., M.A - Dosen, Konselor, Praktisi Pendidikan & Parenting.

Mbak Aya membuka kelas, dengan  menjelaskan karakteristik  Generasi  Net. Ada perbedaan karakteristik anak – anak generasi net, dengan generasi sebelumnya.

Karakteristik Generasi Gadget
  • Cendrung Praktis / Speed
  • Love of freedom
  • Ambisius
  • Suka hal detail
  • Social Media
  • Percaya Diri
  • Recognition
Interaksi dengan gadget  mempengaruhi,  cara belajar dan mengajar anak zaman now. Teknologi  terbukti mampu memicu kreativitas   Generasi  Net. Bermunculan  milayder – milyader muda, yang berinovasi dengan teknologi digital.

Pengaruh Positif gadget Pada Anak

  • Media pembelajaran yang efektiv
  • Kesempatan berhubungan dengan komunitas positif
  • Pengayaan Kompetensi dan Kreativitas
Seperti dua sisi mata uang, gadget  juga punya sisi yang harus diwaspadai.
Menurut Mbak Aya selain ganguan mata  beberapa “ganguan lain” juga membayangi  anak yang kecanduan gadget .

Dampak negatif gadget terhadap perkembangan anak

Juli 15, 2019

Pilih Anak Sukses atau Bahagia



 
growhappy
Bahagia dimasa kecil - sukses dimasa depan
Pertanyaan memilih antara anak  sukses atau  anak  bahagia itu, biasanya dihindari orangtua.
Sebagai manusia normal  udah pastilah  bercita – cita, anak  kita sukses dengan bahagia atau bahagia dengan sukses.
Bicara soal indikator bahagia, tiap orang bisa aja beda.Tapi kalau indikator sukses?
Secara umum bisa dipastikan indikator sukses zaman sekarang  itu, berhubungan dengan pencapaian finansial. Apakah itu pertanda kita  sudah jadi orangtua  matre?

Dizaman yang apa – apa perlu duit ini  wajar saja saja, kalau kita berharap anak kita bisa bisa hidup mandiri dan layak. Setidaknya mereka tidak menjadi beban dihari tua kita.

Masalahnya  kadang orangtua itu terlalu agresif  - ngotot banget, supaya anaknya jadi orang sukses (secara finansial).Oranga tua urban biasa merencanakan, tahapan  sukses anak - anak  mereka
Dimulai dengan memasukan anak ke sekolah fullday atau memenuhi jadwal sengang mereka dengan les.Harapanya  supaya Intelligence Quality (IQ) anak, berkembang setinggi mungkin. Apakah perlu banget begitu?


lactogrow
Pramudita Sarastri - dr.Ariani Dewi Widodo - Elizabeth Santosa M.PSi

Kita suka lupa kalau anak itu juga manusia, yang punya perasaan. Anak bukan robot yang tidak  butuh perhatian, gak pernah capek atau gak mungkin stress.


  Anak yang Bahagia  Lebih Mungkin  Sukses Dimasa Depan  

Dari ngobrol – ngobrol grow happy bareng Lactogrow,diriku mendapat pencerahan.Langkah pertama menuju sukses, adalah buatlah anak merasa bahagia.

Karena riset membuktikan anak yang bahagia, akan lebih mungkin sukses dimasa depan. Demikian pesan Elizabet Santosa ( Psikolog dan Mama tiga anak  kepada emak dan bapak, yang hadir di  Equatore Rooftop Restorant - Palembang.

Rasa bahagia pada anak, lebih dari sekedar senyum dan tawa. Perlu tindakan  nyata yang berkelanjutan, dan kerjasama team untuk membuat anak grow happy – tumbuh bahagia.

Professor John Bowlby, seorang pioneer dalam penelitian mengenai ikatan antara orang tua dan anak,meyakini bahwa hubungan yang baik  antara orangtua dan anak akan berpengaruh dalam membentuk positive  self-esteem seorang anak. Mempengaruhi  bagaimana emosinya terhadap orang lain dan bagaimana caranya memandang dunia secara umum

lactogrow
Bahagia itu perlu dikondisikan

  Intelligence Quality (IQ)  
Kalau anak merasa senang dan tenang, biasanya lebih mudah menerima pelajaran di sekolah.
Jadi walaupun gak jenius – jenius amat ( jangan lupa setiap anak dilahirkan dengan bakatnya masing – masing), setidaknya dia tumbuh dan berkembang menurut standar umurnya.

  Kecerdasan Emosional  (EQ)  
Anak yang bahagia dimasa kecil lebih mungkin untuk menunjukan prilaku berikut dimasa depan:

  • Bisa mengendalikan diri ( memahami perintah)
  • Dapat mengambil keputusan dengan bijak
  • Senang bersosialisasi dan berkomunikasi
  • Menunjukan rasa empati dan peduli lingkungan sekitar
  • Punya semangat  motivasi untuk mencapai cita - cita

  Peran Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak  

Orangtua itu  bisa jadi, sumber kebahagiaan atau sumber penderitaan utama anak. Peran  Orang Tua menjadi vital dan fatal dalam  tumbuh kembang anak secara fisik dan mental.

Bebas dari rasa takut
Rasa takut bisa disebabkan sesuatu yang terjadi di dalam atau di luar rumah. Orang di rumah  berantem melulu atau dibully di sekolah. Anak  merasa tidak aman,selalu  cemas dan takut.

Waspada kalau anak mulai sering  mimpi  buruk.  Tidak betah dan suka main jauh dai rumah . Beberapa anak yang dibully teman atau guru di sekolah, males ke sekolah.
Itu sekedar contoh, intinya orangtua harus sensitif  pada  prilaku tidak biasa anak. Karena bisa jadi dia sedang  dikejar rasa takut  pada sesuatu.


lactogrow
Ayah dan Ibu harus bekerjasama
 untuk grow happy

Merasa dilindungi
Anak mungkin belum mengerti arti kata’melindungi’.  Kata melindungi diwujudkan dengan  hadirnya kita secara fisik.
Dengan pelukan dan kata - kata yang menenangkan,disaat anak merasa takut atau tidak percaya diri.

Merasa dipercaya
Dengan berbagai alasan orangtua cendrung curiga pada anak. Kita selalu meragukan kemampuan anak.

Rasa minder yang dipupuk dari rumah ini, berdampak negatif. Merasa  minder karena merasa dirinya bodoh,tidak mampu dan selalu gagal.

Lebih parah lagi akhirnya  anak jadi malas melakukan apapun. Karena selalu  berakhir dengan omelan dan makian


peran orangtua dalam tumbuh kembang anak
Peran orangtua mendukung sukses anak dimasa Depan
Kalaupun nantinya  zoonk setidaknya emak - bapak sudah membuktikan, bahwa kalian percaya padanya.Koreksi dapat dilakukan kemudian.Tentu saja dengan cara, yang tidak merendahkan martabat anak.

Dampingi anak bereksplorasi
Lakukan aktivitas sederhana  tidak perlu biaya,tapi terasa manfaatnya bagi jalinan kasih orangtua dan anak.
Misalnya temani anak  melakukan eksperimen di dapur atau bertualang di kebun belakang rumah.
                                                    Parenting Topic On   

                                          Masa Kecil adalah Masa Depan Anak
                                               Tips Liburan Aman Bareng Anak
                                            Kerjasama Team dimulai dari Rumah
Makan yang cukup dan bergizi
Dalam masa pertumbuhan, anak sering  kali merasa lapar. Wajar saja karena semua sumberdaya dikerahkan, untuk menjadi besar,tinggi dan cerdas.

Waktu makan yang teratur akan mejadi kebiasaa dalam kehidupan. Secara psikologis hal itu dapat membangkitkan perasaan damai dan aman.

Tidak harus mewah tetapi makanan anak harus   mengandung,  cukup kalsium- gizi-mineral dan vitamin. Waktu makan anak juga harus teratur dan tepat waktu.


membuat bento
Belajar bikin Bento biar anak makan dengan happy

   Probiotik lebih dari sekedar bakteri baik   
Dr.Ariani Dewi Widodo bilang kesehatan saluran cerna penting, untuk tumbuh kembang anak. Tau dong di dalam usus kita ada bakteri baik dan bakteri yang tidak begitu baik.

Probiotik adalah salah satu komunitas bakteri baik, yang hidup di dalam usus dan saluran cerna manusia.

Kalau anak tiba – tiba murung atau rewel, gak ada salahnya diberi asupanan makanan atau minuman yang mengandung probiotik.Karena bisa jadi ia kekurangan  probiotik pada saluran cernanya.
probiotik
Probiotik sebagai moodboster

Gejala kurangnya koloni bakteri baik dalam saluran cerna dapat berupa
  • Diare
  • Sembelit
  • Kolik ( menangis terus)
  • Murung dan tidak aktif bergerak
Yang perlu kita ketahui ternyata probotik itu, gak cuma penting bagi saluran pencernaan.
Berikut beberapa manfaat probiotik yang Mama dan Papa wajib tahu.
  • Membantu penyerapan nutrisi lebih baik
  • Membantu meningkatkan kekebalan tubuh
  • Membantu memperbaiki suasana hati.
makanan yang mengandung probiotik
Makanan dan minuman sumber probiotik

Probiotik bisa didapat dari makanan atau minuman yang sudah mengalami permentasi.
Nestle Lactogrow sudah mengembangkan susu dengan kandungan probiotik.

Probotik memastikan semua Vitamin dan mineral yang dikandung susu dapat terserap sempurna.Pertumbuhan fisik dan mental yang  paripurna,membuka jalan anak untuk bahagi dimasa kecil dan sukses dimasa depan***donasaurus

Juni 23, 2019

Kerjasama Team Dimulai Dari Rumah



kerjasama dalam keluarga
Ibu dan anak bekerja bersama membersihka kulit kayu Gelam.dok pri

   Kerjasama  Dalam Keluarga  

Belum lama saya unggah foto sebuah keluarga di media sosial. Foto ibu dan dua anak,sedang membersihkan kayu kulit  Gelam.

Captionnya  tentang  ibu, yang jadi team maker dan manager dalam keluarga.
Seorang kawan komen menyatakan, kenapa anak – anak harus ikut bekerja  ia sedih mendengarnya.

Oh em ji tentu saja yang saya maksud ‘kerja’ pada caption,adalah pekerjaan sederhana.
Anak membatu orangtua, menyelesaikan pekerjaan mereka. 
Bukan anak-anak yang jadi buruh dipabrik atau kerja jadi kuli angkut di pasar.

Keluhan  tentang anak  muda yang selfish,seharian cuma nongkrong megang  gawai.
Tidak  bisa melakukan pekerjaan rumah tangga paling sederhana dan tidak peduli lingkungan  sudah jadi isue  ‘nasional’.

hand in hand
kerjasama dalam keluarga  pic-Anemone

Perubahan budaya kerja dari  masyarakat petani dan nelayan menjadi masyarakat  industri  dan jasa. Nampaknyamempengaruhi persepsi  anak  tentang kata bekerja.

Anak  pak tani dalam usia yang sangat muda, sudah  dilibatkan dalam pekerjaan orang tua mereka. 

Mendapat  tugas mencabuti gulma, mengusir  burung, memetik hasil ladang  atau mengembala ternak.

Sementara anak nelayan  akan membantu  ayah mereka, memperbaiki  jaring, membersihkan perahu atau membantu ibu menyiapkan  bekal untuk melaut.
" Karena orang tua tak selamanya ada dan anak tak selamanya kecil.Maka didiklah anak untuk siap mandiri saat orangtua tak bisa membantu " - dona
Kalau tiba masanya nanti anak – anak ini bisa langsung, mengambil alih pekerjaan tanpa banyak cing – cong.Pak Tani dan Pak Nelayan  menerapkan konsep, learning by doing  pada anak – anak mereka.

Mamah dan Papah  zaman now,bisa memodifikasi tugas – tugas rumah tangga  sebagai media learning by doing untuk anak mereka. 

Melatih dan membiasakan anak  ‘bertugas’  punya andil membentuk  sikap mental mereka saat dewasa.

  Melatih anak mandiri  

sponge bob

Masih ingat episode tali sepatu  Sponge Bob?
Pelajaran menjadi mandiri dimulai dengan menugaskan anak,untuk menyelesaikan sendiri masalah sederhana yang mereka hadapi.

  Mengajarkan Tertanggung Jawab  

Terlalu pagi untuk ngobrolin soal kewajiban dan tanggung jawab pada anak.
Dalil berlembar - lembar itu,bisa dipahami dengan mendelegasikan satu tugas pada anak.
Memahami apa yang diharapkan pemberi tugas menjadikan anak siap, menjadi orang yang bisa diandalkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

  Menghargai Proses Dan Hasil  Kerja  

Tidak seperti dalam dongeng, semua bisa terjadi dalam sekejap.Dalam dunia nyata ada proses, hingga tercipta sesuatu.

Ada proses belanja,memetik sayuran, mencuci , menyiapkan bumbu dan memasak sebelum sayur Kangkung siap disantap.

Dengan mengetahui panjangnya proses, timbul rasa bangga, hormat dan menghargai jerih payah orangtua.

  Mempererat  Solidaritas dan Rasa Kekeluargaan  
Melakukan suatu pekerjaan bersama,mempererat ikatan batin antara anggota keluarga.

Tolong menolong dalam menyelesaikan masalah dan rasa solidaritas ini akan bertahan seumur hidup.

  Memupuk Rasa Percaya Diri  
Perasaan mampu menyelesaikan tugas, akan memberi rasa bangga. Lalu tumbuh rasa percaya diri.

Situasi yang membuat anak berani mencoba dan  belajar sesuatu yang baru.

  Mengatur waktu - Tepat waktu  - Konsisten  
Dari pagi sampai siang berada di sekolah, sore abis  sholat Asar  ikut  TPA. Lalu ada tugas harian mencuci piring dan menyiram bunga dari Mama.

Kira – kira gimana caranya, supaya hari ini  bisa ikut bermain sepeda sama teman?

Saat berpikir bagaimana mengatur waktu,kapan bermain dan kapan ‘bertugas’, mereka sudang mempelajari konsep Time management.

Rangkain kegiatan harian yang berurutan,membiasakan anak tepat waktu.
Terlambat mengerjakan satu tugas,berdampak pada keterlambatan tugas berikutnya.

Keteraturan dan  terus menerus ( konsisten) dilatih dengan rutinitas harian. Kalau bunga – bunga tidak disiram setiap hari,resikonya bisa layu dan mati.

  Mengindentifikasi dan Menyelesikan  Masalah  
Kedengeranya masih terlalu dini bicara soal tugas rumah tangga sama anak. Tapi ala bisa karena biasa.

Terbiasa melihat,menemukan dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan rumah dan penghuninya menjadikan mereka cepat tanggap.

Nanti mereka bisa mengidentifikasi masalah, begitu melihat gejalanya.

  Menjaga kebersihan dan ketertiban  
Semua  senang melihat penampilan yang bersih rapih dan teratur. 

Beberapa bahkan menganalogikan hasil kerja dengan melihat penampilan fisik seseorang.

Kebersihan lingkungan,kerapihan dan keteraturan pribadi  ini tidak ujuk - ujuk (tiba- tiba) saja terjadi. Ada proses belajar dan pembiasaan  sejak kecil.

  Pembagian Tugas dan Bekerja Dalam Team  

Kalau baca iklan lowongan kerja, sering sekali menemukan point ‘dapat bekerja dalam team’. 

Mungkin ada yang mikir  apa susahnya sih kerja dalam team? Semua juga bisa.......
Oh tidak semudah itu Ferguso..........

Dalam sebuah team kerja, ada pembagian tugas yang disesuaikan dengan kompetensi tiap anggota.

Ada komunikasi yang menjelaskan hasil yang diharapkan.
Ada keterkaitan kerjasama yang menentukan, hasil akhir dari satu tugas yang diberikan.

Bahu membahu mengerjakan pekerjaan rumah tangga,adalah bentuk sederhana dari bekerja dalam team.

Bagaimana memulainya

Connect