Germas Menuju Sumsel Sehat
Edukasi Pola Hidup Sehat
Agustus lalu aku dan Kak Kristine dari Cinta Baca Palembang ikutan jadi volunteer bercerita bersama Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya ( HIMKESMA FKM UNSRI).
Singkatnya event yang diadakan selama dua hari di ini bertujuan
memberikan edukasi pola hidup sehat pada siswa Sekolah Tri Budi Mulia Kota Palembang.
Beberapa hari
sebelumnya Kristine mengirimkan link
Cerita Pangeran Yang Tidak Suka Makan Sayur yang kiranya adalah cerita saduran. Nah, sempat bingung juga karena
belum mendapat informasi tentang profil
pendengar.
Karena ada
beberapa jenis sayuran dalam cerita yang tidak
biasa ditemui anak-anak di Indonesia. Setelah ngobrol dengan Kak Kris akhirnya kami mengganti nama beberapa sayuran.
Tujuan agar
anak-anak lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan. Agar lebih
menarik tak lupa kami meyiapkan
gambar-gambar sayur sebagai alat peraga.
Nah, hari
berceritapun tiba aku mulai dengan pertanyaan ’siapa yang tidak suka makan sayur?’
Dona bersama Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya |
Seorang anak lelaki bernama Nanda terlihat begitu semangat mengacungkan tangan.Ku ajak dia untuk berdiri menemaniku bercerita di depan. Dan ….ceritapun berganti judul menjadi “Pangeran Nanda Yang Tidak Suka Makan Sayur….”
Nanda bukan
satu-satunya remaja yang tidak begitu suka makan sayuran. Serbuan makanan
kekinian dengan warna-warni dan rasa yang menarik makin menyurutkan minat makan
sayur dan buah.
Data dari hasil Riset Kesehatan Dasar (2018 ) menunjukan lebih dari 95 persen remaja Indonesia kurang mengkonsumsi sayur dan buah. Kurangnya asupan sayur dan buah dimasa pertumbuhan akan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan bagi mereka diusia produktif.
Padahal populasi usia remaja mencapai 17 persen dari
total populasi penduduk Indonesia. Dan 30-40 tahun lagi mereka akan tumbuh jadi orang dewasa
penyakitan, karena pola hidup yang tidak sehat sejak masa remaja.
Kebayang dong bagaimana tidak produktifnya usia kerja Indonesia dimasa depan.Nah,menyadari pentingnya pola hidup sehat untuk generasi mendatang pemerintah sudah mencanangkan Gerakan Masyarakat hidup Sehat (Germas ).
Logo Germas |
Kampanye gemar makan sayur dan buah bagi anak-anak dan remaja jadi bagian penting dalam Germas.Selain makan sayur dan buah,berikut beberapa langkah hidup sehat yang bisa kita lakukan.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
- Melakukan aktivitas fisik
- Budayakan makan buah dan sayur tiap hari
- Tidak Merokok
- Tidak mengkonsumsi minuman ber alkohol
- Melakukan pmeriksaan kesehatan secara berkala
- Menjaga kesersihan lingkungan
- Menggunakan jamban sehat
dok.Dinas Kesehatan Prov.Sumsel |
Seiring dengan visi Sumsel Maju Untuk Semua fokus program Germas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal.Misalnya bekerjasama dengan dinas terkait untuk membangus fasilitas air bersih,instalasi kesehatan masyarakat,serta pembangunan pemukiman layak huni.
Manfaat Gaya Hidup Sehat
- Meningkatnya produktifitas
- Mengurangi penggeluaran untuk biaya kesehatan
- Menurunkan faktor resiko penyakit menular dan tidak menular
- Meningkatkan kualitas hidup
Pandemi telah member kita pengalaman berharga bahwa kesehatan itu penting dan penyakit itu mahal. Kondisi kesehatan satu individu bisa mempenggaruhi kesehatan masyarakat satu RT. Kitapun jadi sadar manfaat dan pentingnya pola hidup sehat .Yuk, masyarakat Sumsel Bergerak untuk menyukseskan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat untuk kemakmuran bersama.donasaurus Palembang 2022