sharonang-pixabay
Event Report
Manusia
super itu, adalah semua perempuan yang
tinggal di pedalaman nusantara. Sambil bekerja di ladang, tetap merawat anak
dan bisa mengurus rumah tangga.
Buruknya
infrastruktur di desa,membuat hidup perempuan serasa 100x lebih sulit dari
perempuan kota. Supaya keluarga bisa
minum air bersih, nenek berjalan berkilo-kilo sambil mendukung jerigen air.
Sekelompok
Mama, berjalan kaki setengah hari.Naik turun gunung, mendukung pisang dan ubi.
Untuk ditukar dengan sebungkus garam dan sekilo
beras miskin, di kaki gunung Jaya Wijaya.
binadesa.com
Emak-emak
di perairan Sumatra Selatan, harus menahan tangis. Melihat anak mereka kejang-kejang,
merengang maut. Tidak tertolong, tidak ada fasiliats kesehatan terdekat yang
bisa didatangi.
Tidak
tersedia akses jalan dan jembatan, yang cepat dan murah. Dari desa menuju,
fasilitas kesehatan dan pusat perekonomian.Hal-hal macam begini,tidak pernah
melintas dipikiran mereka yang segalanya just
a call away ( tinggal telpon saja) dari segala fasilitas.
Infrastruktur
dasar seperti jalan,jembatan dan pasar
menjadi faktor yang selama ini diabaikan. Dianggap sepele tetapi terbukti,
mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Jalan rusak, atau bahkan tidak ada jalan
dan jembatan sama sekali.
Menyebabkan
hasil bumi dan hasil karya dari desa, tidak bernilai ekonomis. Harga jual tidak
sebanding, dengan ongkos transport. Demikian pula harga barang konsumsi
dan bahan produksi di desa, menjadi lebih
tinggi karena masalah transport.
Membangun
Indonesia dari pinggiran
Senin
4 Februari 2019, diriku diundang menghadiri Diskusi Pengentasan Kemiskinan
Berbasis Pembangunan Desa di SumSel.
forum merdeka barat.com
Event
ini diselengarakan Diskominfo, Kantor Staf Presiden dan Forum Merdeka Barat (FMB). 150 media cetak,on
line, blogger dan Vlogger yang hadir di
Griya Agung. Mendengarkan paparan dari
nara sumber , Anwar Sanusi (Sekjen Kemendes), Anis Saggaf ( Rektor Unsri) dan
Mawardi Yahya ( Wagub SumSel).
Dana Desa
Siti
Meiningsih – Direktur Pengelolaan Media ( Diskominfo ) membuka diskusi, dengan
mengurai apa itu Dana Desa. Dana desa adalah program pemerintah pusat,guna
meningkatkan produktifitas masyarakat masyarakat desa.
Gambaran desa-desa di Indonesia adalah suatu daerah
terisolir dan miskin. Desa yang masuk
kategori ini, ribuan jumlahnya.
Untuk
hidup yang lebih baik, perempuan dan remaja desa pergi ke kota. Rela menjadi pembantu
rumah tangga bahkan PSK. Demi anak –anak,
bisa makan dan terus sekolah. Akhirnya, mereka menjadi masalah sosial, ekonomi
dan lingkungan di kota.
Kemendes PDT dan Transmigrasi
Tekad
membangun desa, kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (PMK) Puan Maharani,sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan
program Nawacita.
Membangun
Indonesia dari pinggiran, dengan memperkuat daerah-daerah dan desa.Yang tujuan
akhirnya, memeratakan kesejahteraan dan mengurangi masalah sosial di perkotaan.
Mengurangi
kesenjangan antara desa dan kota dilakukan dengan mempercepat pembangunan desa.Membangun
keterkaitan ekonomi lokal, antara desa dan kota melalui pembangunan kawasan
perdesaan yang bersinergi dengan kota disekitarnya.
Pembangunan
perdesaan,sesuai amanat uu no. 6 tahun 2014.Ditujukan untuk meningkatkan,kesejahteraan
dan kualitas hidup masyarakat desa.
Caranya
dengan mendorong pembangunan, desa-desa mandiri dan berkelanjutan. Yang
memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan – www.presidenri.go.id
Perempuan Mengelola Dana
Desa
Desa
saat ini memiliki kemampuan, untuk mengembangkan diri. Melakukan pembangunan
secara mandiri, dengan memanfaatkan dana desa.
Setelah
infrastruktur seperti jalan, jembatan, pasar dan fasilitas dasar lainya
tersedia. Sekarang saatnya mulai memberdayakan ekonomi masyarakat desa.
Melibatkan
perempuan dalam perencanaan dan pengelolaan dana desa adalah keharusan.Perempuan di desa itu, harus
didengar suaranya.
Pada
Permendes Nomor 5 Tahun 2015 disebutkan bahwa prioritas penggunaan Dana Desa
untuk pembangunan Desa harus memenuhi empat prioritas utama yaitu
·
Pemenuhan
kebutuhan dasar
·
Pembangunan
sarana dan prasarana Desa
·
Pengembangan
potensi ekonomi lokal
·
Pemanfaatan
sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Kemendes PDT dan Transmigrasi
Dalam
perkembanganya dana desa dapat digunakan untuk :
·
Membangun
fasilitas kesehatan
·
Sarana
MCK
·
Perbaikan
gizi anak
·
Membentuk
Bumdes- badan Usaha Desa
Menurut
Badan Pangan Dunia PBB, FAO. Di seluruh dunia kemiskinan melanda terutama
daerah pedesaan dan perempuan.– www.DW.com
Jika
saja perempuan desa, punya modal yang sama
seperti rekan laki-lakinya. Maka mereka bisa membebaskan 150 juta orang, di
seluruh dunia dari kelaparan.
Intinya,
pembangunan pedesaan hanya bisa dimulai dengan memberdayakan perempuan. Jadi
saat perempuan sejahtera, semua akan sejahtera.
Pusat penelitian Pangan - UNSRI
Perempuan
di desa, dapat mengembangkan potensi ekonomi lokal yang berbasis sumber daya
alam.
·
Membuat
trobosan dengan memulai budidaya atau peternakan sekala kecil.
·
Membuat
produk olahan dari sumber daya alam yang banyak terdapat di desa.( selai buah,
ikan asin, kripik jamur)
·
Membuat
produk kerajinan yang multi guna dengan
bahan dasar yang terdapat disekitar.
Dana
desa yang sudah dimulai digulirkan tahun 2014, efektif meningkatkan. outcome
SDM dan perekonomian daerah.Secara khusus dana desa berdampak pada peningkatan
produktivitas tenaga kerja.
Seperti
meningkatkan pendapatan perkapita dan menurunkan kemiskinan. Yang perlu
diperhatikan pada keterlibatan perempuan dalam pembangunan ekonomi desa. Bagaimana mengelola usaha secara
profesional misalnya :
·
Dimulai
dengan memisahkan keuangan usaha dengan uang pribadi.
·
Pengetahuan
teknis produksi yang memenuhi standar kesehatan.
Melakukan pemasaran
lewat on line dan media sosial
Penting
sekali,bagi penggiat usaha dipedesaan untuk belajar on line marketing. Pemasaran
on line mempermudah, komunikasi yang terkendala ruang dan waktu. Memangkas biaya
trasnportasi, mempermudah interaksi dengan pelanggan dari seluruh dunia.
Sehingga
Bumdes – desa terpencil di kaki Gunung Dempo dapat bernegosiasi dengan,eksportir
kopi dari Singapura.
Bantuan
langsung ini, menuntut tanggung jawab. Secara moral dan kejelasan administrasi
, dari perangkat desa dan masyarakat pengguna. Karena berpungsi sebagai kail,
dana desa tidak akan tersedia terus menerus. Karena itu,perangkat desa bisa
minta pendampingan bagaimana membuat
perencanaan dan mengunakan dana desa. Sehingga berhasil guna dan berdaya guna dalam
jangka panjang.***
#fmb9
#pembangunanSumSel #kerjakita #bikinindonesiamaju