Juni 17, 2023

Menjaring Ide Ala Travel Blogger Pemula

 Bagaimana Menemukan Angle Yang Menarik Untuk Ditulis

duduk di tepi pantai

Pernah gak sih kamu tiba di destinasi yang kenyataanya tidak sebagus yang di review orang-orang.Kadang kita sampe bengong sendiri bener enggak sih ini tempatnya. Masalahnya kepalang basah udah sampe sono,masak sih cuma duduk manyun sambil ngedumel dalam hati.

 Nah, dari baca-baca artikel para suhu travel blogger aku mulai  mengabaikan kesan pertama. Cobalah 'mengorek-orek’ tempat itu sampai menemukan sesuatu yang unik.

Dalam bahasa jurnalistiknya kita harus  mencari angle  sehingga destinasi  itu menjadi asik untuk diceritakan. Namun tidak semudah itu Fergusho.....ada usaha yang harus dilakukan.  Eh.....sebelum ngobrolin cari-cari sesuatu yang unik, penasaran gak sih kenapa kesan  orang tentang objek wisata yang sama bisa berbeda?

Human Interest  Dan Kesan Yang Berbeda Terhadap Destinasi Wisata

Kesan bagus,asik, atau menarik itu subjektif banget.Bisa dipengaruhi pengalaman,pekerjaan, cita-cita bahkan hobi. Kadang tempat itu jadi istimewa karena kamu punya minat khusus yang berkaitan langsung atau gak langsung dengan  apa yang dilihat di sana.

Nah, contoh menarik tentang human interest dari destinasi yang sama. Seorang angler (hobi mancing) ngajakin pacarnya yang beauty blogger eksplor kawasan hutan mangrove. Kira-kira apa yang akan mereka ceritakan sepulangnya dari sana?

Angler,menulis review dengan penuh semangat tentang ikan yang ada di kawasan tersebut.Tak lupa pula pada akhir artikel ia merekomendasikan tempat itu sebagi spot memancing yang asik. Sementara beauty blogger hanya menulis caption singkat. Mengungkapkan betapa membosankanya duduk menunggu berjam-jam hanya  untuk 6 ekor ikan.

Membandingkan destinasi yang pernah dikunjungi sebelumnya

Pengalaman yang berbeda menimbulkan kesan yang berbeda pula. Sudah jadi kebiasaa, kita  membandingkan dengan  apa yang pernah dilihat dan rasakan sebelumnya. Misalnya kamu membandingkan pengalaman wisata air di Sungai Musi dengan Chau Phraya  River Cruise. Kesan yang dirasa bisa lebih baik,lebih jelek,atau yahhhh B aja.

Konten Kreator Harus Positif Thingking dan Open Minded

Seperti yang kita obrolin di atas ada beberapa faktor yang membuat destinasi itu tidak berkesan. Tapi jangan baper bestie, biar gak rugi-rugi amat ada beberapa trik yang bisa membangkitkan semangat di destinasi yang begitu – begitu aja.

Pertama  berpikirlah positif, positive thingking  yakin ajalah destinasi wisata apapun jenisnya pasti ada hal menarik disana. Cerita jalan-jalan di pantai tidak semua isinya tentang  pasir,ombak,dan air.

Jadilah open minded,buka pikiran buka wawasan. Seperti yang kita obrolin di atas,biasa aja menurut kita bisa saja luar biasa di mata yang lain. Sesuatu yang unik itu bisa bermacam-macam bentuknya. Mungkin alam atau wahananya biasa-biasa aja, tapi penduduknya punya tradisi atau kuliner yang unik.

Langkah berikutnya bagaimana menemukan angle yang menarik di tempat yang menurutmu kurang menarik?

Blusukan di sekitar objek wisata

Setelah lihat kiri-kanan,lalu depan-belakang  kamu masih belum bisa menemukan hal menarik.Gimana kalau  jalan agak jauhan dikit atau blusukan di sekitar objek wisata itu. Selain dapat spot foto yang beda,cerita kamu  juga pasti berbeda dari yang lain.

Apa yang kita cari saat belusukan di sekitar obyek wisata?  Misalnya nih, melihat aktivitas di warung jajanan tradisional,toko souvenir,toko alat pertanian,toko alat pancing atau sanggar seni tradisional. 

Seperti waktu aku ikutan tour ke Rumah Baba Boentjit di Palembang. Keterbatasan informasi tentang  rumah Baba Boentjit membuat aku sulit mengembangkan cerita. Jadi sebelum pulang aku coba blusukan di rumah-rumah penduduk di belakangnya.Voila, hasilnya adalah  dua artikel tentang  pengrajin lidi nipah dan rokok nipah.

Pengrajin Lidi Nipah Yang Jadi Bumbu Travel Story Di Rumah Baba Boentjit

Interaksi dengan orang-orang di sekitar

Berikutnya ide bisa didapat dari interaksi dengan lingkungan. Masalahnya, entah karena alasan bahasa atau alasan keamanan. Kita tuh agak-agak males untuk berinteraksi dengan orang yang kita temui di objek wisata. Pada hal banyak ide yang bisa muncul dari obrolan dengan sesama pengunjung kamu temui di sana.

 Seperti yang kualami  saat berkunjung ke pantai di Bengkulu Selatan.Pas tiba di pantai itu aku sempat bengong.Aduh,beneran gak ada apa-apanya di tempat ini. Sejauh mata memandang cuma laut berwarna kelabu dan suara ombak berdebur kencang yang bikin nyali jadi ciut. Selain meja-meja penjual opak ubi,tidak ada atraksi lain di pantai itu.

Wadoh,sudah jauh-jauh kemari ternyata tidak seindah dan seasik yang direview orang-orang.Rasanya tuh kesel ada nyesel juga iya.

Setelah berjalan hulu-hilir  belum nemu angle yang menarik,aku duduk saja di tanggul pemecah gelombang. Selagi memeriksa foto-foto yang baru aku jepret,terdengar suara tawa dari  tiga lelaki yang tadi kulihat memasang joran  pancing.  Uwow,mereka berhasil menangkap  seekor ikan besar.

Buru-buru aku menghampiri mereka dengan  jurus SKSD – Sok Akrab Sok Kenal Sok Dekat.Dimulai dengan pujian betapa besarnya ikan napoleon- Cheilinus undulates yang mereka dapat. Obrolan berlanjut ngarur ngidul tentang hal- hal menarik tentang pantai ini  yang hanya di ketahui penduduk lokal.

ikan napoleon pantai pasar bawah manna
Ikan Napoleon yang mengobati kesalku di Pantai Pasar Bawah

Nah, dari blusukan dan ngobrol - ngobrol ternyata aku bisa mendapat angle yang menarik untuk  membumbui  cerita perjalanan.  Jadi bestie, sekarang kalau mendarat di destinasi yang B aja kecewanya  jangan  lama-lama. Harus  gerak cepat untuk cari-cari hal unik sebagai oleh-oleh dari sana.dona Juni 2023

Tags :

bm
Created by: Donasaurus

Feel free to connect with me on social media or leave me a comment lways be super happy to have a little chat about your ideas and opinions Love Dona

23 Comments

Ternyata bukan iklan saja yang salah ya, Mbak, promosi dari mulut ke mulut juga bisa ambyar. Penilaian memang subjektif. Unik untuk orang lain, B aja sama kita.

Reply

Kesan setiap orang akan beda beda ya, apa lagi kalo tempatnya terlihat ramai dan sempat viral pas coba dateng ternyata B aja...

Reply

Wah relate sih. Terkadang ngerasa ga semenarik yang dibuat review nya ketika udah sampe d tempat. Tapi bener sih, harus cari hal menarik krn setiap tempat menyimpan keunikan tersendiri

Reply

Hehehe, saya pun suka clueless mau nulis apaan lagi yang belum dibahas orang lain soal tempat wisata. Kadang terlalu mainstream, tapi sayang jg kalau nggak dituliskan karena pasti banyak orang yang cari...

Reply

hihihiii nampoolll bgt ini mba
karena aku jg bbrp kali kek giniii
mkaasiiii idenya ya

Reply

Wah blusukan ini hobi aku. Soalnya bisa banyak mengamati kayak konflik sosial, kebiasaan setempat, bahkan banyak hal-hal lain yang terlewatkan dari liputan mainstream

Reply

iya nih,
kalo bisa ngasih sudut pandang yang berbeda,
maka pembaca lebih seru dalam berimajinasi

Reply

ada berbagai angle yang yang bisa ditulis dalam catatan perjalanan kita. saya sendiri masih suka bingung mau nulis apa kalau mengunjungi tempat wisata tapi kurang eksplor gitu kayak kemarin pas ke kebun raya bogor.

Reply

Wah iya juga ya. Kita harus mencari sisi unik dari sebuah destinasi wisata. Karena kalau melihat sekilas saja maka belum ditemukan ciri khasnya.

Reply

Seriinggg banget Mba hihihi. Sebenarnya, travel blogger penting banget sih buat wawasan tempat2 wisata tertentu apalagi tempat wisata di daerah terpencil dan bukan "kota wisata", kita perlu banget informasi lebih ttg lokasi wisata itukan. Cuma sekarang ini kamera udah canggih, ibarat kata tempat wisatanya cuma kubangan doang bisa jadi estetik wkwkkwk.

PR banget nih ya buat kita yang suka reviu2 tempat wisata gini.

Reply

Aku pun sering blank kalon nulis, soalnya orang lain sudah melakukan hal yang sama juga. Masya Allah

Reply

Ide nya bagus banget. Kadang dengan interaksi yang dilakukan membuat sebuah tulisan jadi lebih berisi

Reply

Betul sekali Mbak. Kadang apa yang dilihat orang menarik belum tentu sama dengan yang kita lihat. Semuanya subjektif. Saya pun sebelum pergi ke suatu tempat yang didapat dari review biasanya senang membandingkan dulu dengan foto-foto yang ada di google. Sekadar menjaga ekspektasi hehehe.

Reply

Bisa jadi masukan buatku nih mba, kadang kalo traveling kurang menggali sisi humanis, dkk. Kesannya kayak sama aja gitu tulisannya dengan orang lain

Reply

Betul itu. Kalau kita jeli, bisa menulis dari berbagai sudut pandang ya. Blusukan pasti akan menemukan hal yg belum tentu dilihat oleh yg lain.
Sayangnya kalau saya suka malas duluan akhirnya lupa. Hehehe

Reply

Baiklah kak, hehehe memang bener nih kadang pas sampai gak sesuai ekspektasi, seperti udah tidak terawat. Sepi dan sepertinya memang di hari hari libur dan hari besar wajah penampakan akan berbeda.

Reply

Seriously, aku tuh kagum banget sama travel blogger yang bisa menuliskan sebuah tempat dengan cara yang deep information not just a comment. Gimana pembaca jadi tertarik, aku rasa ini memang cara sang penulis menyajikan angle yang tepat dan gaya persuasi penulisan yang objektif.

Reply

Wah iya, menulis artikel travelling itu susah susah gampang ya mbak
Saya suka bingung sendiri kadang, baca artikel ini jadi punya pandangan baru tentang bagaimana menulis artikel travelling

Reply

kalau aku dateng ke suatu tempat baru dari hasil review temen temen yang banyak bilang ga bagus misalnya, tapi aku berusaha enjoy aja di tempat itu, karena perspektif tiap orang beda-beda, ada sisi menarik lain yang bisa diulik dan buat kita malah menarik

Reply

Wah saya belum sampai ke sana mbak. Bener juga sih kudu blusukan dan ngobrol sama orang lokal supaya dapat cerita menarik

Reply

Wah saya belum sampai ke sana mbak. Bener juga sih kudu blusukan dan ngobrol sama orang lokal supaya dapat cerita menarik

Reply

iya subjektif banget ya

Reply

nah itu dia,kita teroesona ama foto dan video kece padahal....editan

Reply
Connect