Aktivitas Fisik Untuk Penderita Penyakit Tidak Menular
Sabtu pagi yang cerah. Irama latin yang ceria menggema, di halaman belakang Puskesmas Sukarami - Palembang. Sesuai anjuran Dinkes Sumsel untuk mensukseskan gerakan Sumsel Sehat, Satu minggu sekali Puskesmas Sukarami mengadakan aktivitas senam bersama. Selain Petugas Puskesmas,masyarakat sekitar juga berpartisipasi.
Seperti pagi ini kulihat beberapa ibu, yang tinggal tak jauh dari Puskesmas ikut senam. Salah satunya Bicik Mala, yang kebetulan tinggal tak jauh dari rumahku. Ia bersemangat sekali menirukan, gerak lincah instruktur senam. Usai senam aku dan Bicik beriringan pulang bersama.
Sambil jalan, Bicik cerita sudah hampir dua tahun,anak-anaknya membatasi kegiatan Bicik di luar rumah. Beliau punya penyakit Asma, yang akan berbahaya kalau terinfeksi COVID-19. Tapi tinggal di rumah saja, dan tak banyak aktivitas membuatnya jadi ‘suntuk.
Aku jadi penasaran adakah aktivitas fisik, yang bisa dilakukan di rumah. Untuk penderita Penyakit Tidak Menular (PTM ) seperti Bicik Mala. Sehingga mereka bisa terus aktif bergerak, walau di rumah saja.
Sebelum lanjut ngobrolin tentang aktivitas, sudah pada tau belum apa yang dimaksud dengan penyakit tidak menular?
Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia –WHO Penyakit Tidak Menular,adalah penyakit yang
tidak menular langsung dari satu orang ke orang lain. PTM adalah penyakit
yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman. Penyakit yang masuk kategori
PTM antara lain Hipertensi, Diabetes, Jantung, Stroke, Asma dan Kanker.
Selama pandemi, Pasien PTM mendapat perhatian khusus. Disebabkan penyakit tidak menular dapat menjadi penyerta (Komorbid ),yang bisa berakibat fatal bila pasien terinfeksi COVID-19.
Selain faktor
genetik,penyakit tidak menular dapat disebabkan gaya hidup dan
lingkungan yang tidak sehat. Kurang aktivitas fisik selama masa
pandemi,meningkatkan faktor risiko PTM. Nah,ternyata aktivitas fisik sangat
bermanfaat bagi pasien PTM antara lain dapat:
Manfaat Aktivitas Fisik Bagi Orang Yang Memiliki Faktor Risiko PTM
- Mengurangi Kecemasan
- Mengendalikan Stress
- Mengendalikan Kadar Kolesterol
- Memperbaiki kelenturan dan kekuatan otot
- Meningkatkan daya tahan dan imunitas
Nah, kira-kira aktivitas fisik apa yang sesuai, untuk pasien PTM seperti Bicik Mala. Untuk orang dengan faktor risiko PTM, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan menganjurkan aktivitas fisik atau olahraga dengan intensitas sedang. Orang yang memiliki faktor risiko PTM,sebaiknya menghindari olahraga atau aktivitas dengan intensitas tinggi. Dikhawatirkan akan menyebabkan turunnya daya tahan tubuh (imunitas ).
Kegiatan rutin
bersih-bersih rumah atau berkebun, termasuk aktivitas fisik yang
disarankan.Tapi bila kondisi memungkinkan penderita penyakit tidak menular
dapat juga melakukan beberapa latihan kardio.
Latihan Kardio Yang Dapat Dilakukan Di Rumah
Ringkasnya
olahraga kardio adalah aktivitas fisik yang gerakannya berulang-ulang secara
teratur dalam jangka waktu tertentu. Contoh olahraga kardio yang dapat dilakukan
di rumah antara lain:
- Sepeda statik
- Jalan cepat dengan treadmill
- Lompat tali
- Naik turun tangga selama 10-15 menit, yang dapat diulang 2-3 kali sehari.
Olahraga kardio
sangat dianjurkan untuk penderita hipertensi, obesitas dan penyakit
kardiovaskular lain seperti jantung. Aktivitas fisik ini dapat dilakukan 3 kali
seminggu dengan durasi 30 menit.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan.Untuk menghindari cidera dan bermanfaat untuk
kesehatan. Maka aktivitas fisik yang dilakukan harus baik, benar, terukur dan
teratur.
- Dalam Kondisi Tubuh Yang baik
Jangan
memaksakan diri, lakukan aktivitas fisik sesuai kondisi tubuh.
- Dengan Cara Yang Benar
Lakukan
aktivitas fisik dengan mengikuti urutan yang benar.
- Pemanasan
- Gerakan inti
- Pendinginan
- Terukur dan Bertahap
Disarankan
untuk melakukan latihan fisik secara bertahap.Beri waktu tubuh untuk
menyesuaikan diri. Intensitas dan lamanya aktivitas dapat ditingkatkan secara
bertahap.
- Dilakukan Secara Teratur
Perlu diingat
Penyakit Tidak Menular adalah jenis penyakit, yang dapat diderita selama
bertahun-tahun. Karena itu perlu niat yang kuat, untuk dapat konsisten teratur
melakukan aktivitas fisik ini.
Meskipun aktivitas fisik itu bermanfaat. Tapi sebelum mulai ada baiknya orang yang memiliki faktor risiko PTM, berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Untuk mengetahui jenis aktivitas fisik,yang sesuai dengan penyakit dan kondisi tubuh saat itu.