Gadget Vs Anak
Pengaruh gadget terhadap perkembangan anak
Kenal dong sama selebgram cilik , yang bernama Gempi. Anaknya Gading dan Gisel.Tingkah
lucunya di media sosial,ditonton ribuan orang setiap hari. Sekarang Gempita
Noura Marten lebih ngetop, dari Mama dan
Papanya.
Belum lama Gempi
dikabarkan, mengalami ganguan mata. Gadis kecil
kelahiran 16 Januari 2015 ini, dinyatakan minus dan sillindris.
Mama Gisel dan Papa Gading buka suara, katanya Gempi terlalu
dekat menonton dan main gadget.
U la la diusia yang sebegitu muda Gempi sudah merasakan,
dampak langsung dari hobynya bermain gadget.
Akutuh punya feeling
tahun – tahun kedepan, kasus- kasus begini bakalan sering terdengar. Enggak cuma soal ganguan mata tapi juga ganguan fisik dan mental ,disebabkan anak yang terlalu akrab dengan gadget.
Sekarang gadget adalah benda yang paling sering, dijadikan
reward orangtua pada anaknya.
Diawali serbuan gadget – gadget murah meriah, diikuti
munculnya aplikasi game on line dan media sosial. Sejak itu gadget seperti
jadi kebutuhan pokok ke - 10.
Kapan Anak Boleh Punya Gadget Sendiri
Wardah Fajri-Owner
Digital Kreativ Hub & Pendiri Bloggercrony Community bilang hidup diera
digital begini rasanya gak mungkin deh, melarang anak punya gadget.
Yang masih mungkin dan harus bisa kita lakukan, adalah
meminimalisir dampak negatif gadget.
Sebagai ‘guru’ pertama anak peran Ibu sangat vital dan fatal bagi perkembangan fisik dan mental anak. Karena itu perempuan perlu dilengkapi, dengan informasi yang mendukung peran mereka sebagai Ibu.
Senada dengan Mbak Wawa, Astri Mertiana - Sisternet
Partnership Management XL Axiata,menyatakan Sisternet sejak berdiri tahun 2015
sudah berkomitmen untuk menyediakan ruang belajar bagi perempuan.
Kelas literasi digital online dan offline yang diinisiasi
Sisternet, diharapkan membuka wawasan perempuan agar siap mendidik generasi net.
Ngomong – ngomong soal kelas literasi digital, Sisternet dan Blogger
Crony Community ngadain Kelas Literasi Digital Parenting khusus untuk sister – sister di Kota
Palembang.
Event digelar Sabtu ( 14/09) di Logo House Fashion Food and Bar – JL. Talang Semut Palembang.
Logo House Fashion Food and Bar – JL. Talang Semut Palembang. |
Tema kelas asik banget, yaitu Kapan Anak Boleh Punya Gadget Sendiri.
Sister – sister yang datang dengan dress code biru dan pink antusias
banget,ngikutin event ini.
Gak cuma kita, ternyata Ferdinan Oktavian - Head of Sales XL Axiata
Greater Palembang juga excited banget
hadir dievent ini. Sebagai orangtua ia merasa bertanggung jawab, untuk memastikan gadget memberikan manfaat
positif bagi anaknya.
Peserta Literasi Digital Parenting di Palembang |
Beberapa sister bahkan datang jauh – jauh dari Pulau Bangka,untuk
mendapat tips dan trik dari narasumber kita Mbak Aya - Tsurayya Syarif Zain,
S.Pd.I., S.Psi., M.A - Dosen, Konselor, Praktisi Pendidikan & Parenting.
Mbak Aya membuka kelas, dengan
menjelaskan karakteristik
Generasi Net. Ada perbedaan
karakteristik anak – anak generasi net, dengan generasi sebelumnya.
Karakteristik Generasi Gadget
- Cendrung Praktis / Speed
- Love of freedom
- Ambisius
- Suka hal detail
- Social Media
- Percaya Diri
- Recognition
Interaksi dengan gadget
mempengaruhi, cara belajar dan
mengajar anak zaman now. Teknologi terbukti mampu memicu kreativitas Generasi Net. Bermunculan milayder – milyader muda, yang berinovasi
dengan teknologi digital.
Pengaruh Positif gadget Pada Anak
- Media pembelajaran yang efektiv
- Kesempatan berhubungan dengan komunitas positif
- Pengayaan Kompetensi dan Kreativitas
Seperti dua sisi mata uang, gadget juga punya sisi yang harus diwaspadai.
Menurut Mbak Aya selain ganguan mata beberapa “ganguan lain” juga membayangi anak yang kecanduan gadget .
Sebel memabaca tulisan anak, yang lebih mirip cakaran ayam ?
Coba deh diinget – inget, kapan pertama kali ananda dipegangin gadget.
Balita yang terbiasa
memegang gadget,akan mengalami hambatan
dalam perkembangan motorik.
Gadget dengan layar sentuh, tidak memberikan rangsangan pada
motork anak.
Tidak terlatih untuk memegang, mencengkram menumpukan tekanan
atau mengkordinasikan jari untuk bergerak bersama.
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif
Perkembang kognitif adalah roses berfikir. Kemampuan
individu untuk menghubungkan, menilai
dan atau mempertimbangkan suatu kejadian.
Kecerdasan kognitif berhubungan dengan kecerdasan,yang umumnya
didapat dari pengalaman sehari – hari.
Karena sibuk dengan gadget,anak malas untuk mengeksplorasi
lingkungan sekitar.
Ringkasnya anak- anak yang udah terpaku pada gadget, jadi
tidak waspada terhadap lingkungan.
Perkembangan Bahasa
Perkembangan Bahasa
Pemberian gadget pada anak dibawah usia 5 tahun, akan
mengurangi rangsangan pada interaksi sosial. Berdampak pada terhambatnya kemampuan berbicara dan kurangnnya perbendaharaan kata.
Perkembangan Sosio Emosional
Perkembangan Sosio Emosional
Sosio emosional adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan
bagaimana menyikapi hal yang terjadi di
sekitarnya.
Bermain gadget seperti melakukan komunikasi satu arah. Karena
itu gadget menghambat perkembangan kecerdasan sosial dan emosional pada anak.
Kecerdasan sosial dan emosional penting untuk menimbulkan rasa
empati, berbagi dan mampu mengendalikan diri dan emosi negatif.
Kurangnya Minat Baca
Kurangnya Minat Baca
Gadget yang menyediakan gambar
warna dan dilengkapi suara pastilah lebih menarik dari buku yang cuma berisi barisan huruf.
Semakin dini anak mengenal gadget, semakin kurang minatnya
membaca buku konvensional.
Bingung Menentukan Identitas Diri Dan Orientasi Seksual
Bingung Menentukan Identitas Diri Dan Orientasi Seksual
Akses pada
tanyangan yang terkontaminasi LGBT,akan mempengaruhi cara mereka
mengidentifikasi diri.
Terbiasa menyaksikan tayangan alay, membuat anak semakin
permisif.
Resiko Cyber Bullying
Resiko Cyber Bullying
Pernah dong baca berita anak dan remaja, yang bunuh diri gegara gak kuat di bully.
Cyber Bulling biasa terjadi
pada anak yang amat aktif tampil
di media sosial.
Beberapa anak menanggapi secara serius, komentar – komentar
yang mampir diposting mereka.
Sexthing
Sexthing
Pernah dapet pesan yang menjurus ke arah aktivitas sex atau kiriman foto/video setengah telanjang atau bugil beneran? Itulah Sis yang dinamakan sexthing
Sister M menceritakan hal,yang bikin hadirin terperangah. Beberapa hari yang lalu ia menemukan surat, dengan konten sexsthing di dalam tas sekolah anaknya. |
Mulanya membuat atau menyebarkan, konten sexthing buat lucu-lucuan aja. Semua jadi serius kalau kemudian, ada yang merasa dirugikan.
Lebih parah lagi mereka akhirnya, kecanduan konten porno.
Terpapar Pornografi
Terpapar Pornografi
Sama seperti sexthing,
konten porno grafi sekarang sudah semakin kreatif saja.
Konten pornografi bisa
tiba – tiba muncul, sebagai iklan
saat buka situs market place sempak dan BH.
Semakin sering dilihat, semakin panasaran dan
akhirnya jadi ingin mencoba
Rentan Depresi
Rentan Depresi
Puja – puji didunia maya bisa jadi candu. Beberapa selebgram
mengaku depresi, saat follower atau Engagement
Rate mereka turun. Itu kalau sudah bener- bener jadi selebgram.
Sementara bagi yang
bermimpi jadi selebgram, realita yang
berbeda dengan pencitraan diri mereka di
media sosial bisa bikin stress berat.
Membahayakan Zona Privasi
Membahayakan Zona Privasi
Anak – anak dan remaja belum
sepenuhnya ngerti, apa yang wajar
diketahui orang dan apa yang tidak.
Keluguan mereka dimanfaatkan untuk mendapat informasi, yang
ternyata menjadi bumerang dikemudian hari.
Kelas literasi digital bersama Sister Net dan Blogger Crony
Community semakin seru disesi tanya jawab. Sister – sister bergantian mengemukakan masalah, yang mereka
hadapi.
Mbak Aya menutup kelas, dengan meminta orang tua siap dengan
konsekuensi yang harus dihadapi saat memberi gadget pada anak.
Ada beberapa point yang harus diperhatikan sebelum meminjamkan
atau membelikan anak gadget.
Peran Orangtua Mengawasi Penggunaan Gadget Pada Anak
- Selalu Mengupgrade Diri
Orang tua wajib tahu dan mempelajari apa saja, yang sedang
trending atau populer dikalangan anak dan remaja.
- Menjadi Sosok Leader Bagi Anak
Memimpin anak menuju era digital dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab.
- Selalu Mawas Diri
No body perfect, kita sebagai orang tua juga gak sempurna.
Introspeksi, sadarikesalahan dan segera cari jalan keluar dari masalah
tersebut.
- Sebagai Role Model
Jangan cuma membuat peraturan, tapi berikan contoh apa dan
bagaimana bijak mengunakan gadget pada
anak.
Pemberian gadget pada anak menuntut tanggung jawab pengawasan dari orang tua |
- Parenting yang efektif membangun mentalitas dan karakter
Keluarga itu seperti team sepak bola. Ada serangkaian trial and error,
sebelum jadi team yang solid.
Temukan metode yang paling efektif untuk menggatasi persoalan
anak VS gadget dalam keluarga.
Haduh gak terasa waktu berlalu begitu cepat, masih banyak sister
yang ingin bertanya. Semoga kelas literasi digital bersama Sisternet dan Blogger Crony Community bisa mampir lagi ke Palembang.
Masih banyak yang mau diobrolin bareng Mbak Aya, Mbak
Wawa dan Mbak Astri tentang peran perempuan dalam mendidik generasi net.
Peserta kelas digital Palembang yang super antusias |
Aku sharing sedikit pengalaman, memberikan gadget pada ananda.Ada beberapa point yang harus diperhatikan sebelum meminjamkan
atau membelikan anak gadget.
Kebutuhan
Sesuaikan gadget dengan kebutuhan anak saat itu. Bila hanya
diperlukan sebagai alat komunikasi, maka berikan gadget standar saja.
Waktu masuk SMP ananda dibelikan HP Nokia standar, yang cuma
bisa sms dan telepon.
Karena kebutuhanya saat itu adalag gadget, sebagai alat
komunikasi antar jemput sekolah.
Sanksi
Penting sekali untuk membuat kesepakatan do and don’t sebelum serah terima gadget.
Aku punya cerita, tentang sanksi – sanksian ini.
Waktu ananda naik kelas empat SD, karena nilainya bagus sebagai reward kami membelikanya PS 2.
Waktu ananda naik kelas empat SD, karena nilainya bagus sebagai reward kami membelikanya PS 2.
Kesepakatan yang kami buat adalah :
1. Main PS setelah pulang sekolah, maximal 2 jam saja.
2. Tidak boleh main PS kalau nilai pelajaran hari itu kurang
dari 7.
Karena sudah disepakati sejak awal, alhamdulilah tidak ada
drama.
Kalau tidak bisa main PS, ananda mengisi sorenya dengan main atau bersepeda keliling komplek bareng teman –
temanya.
Pengawasan
Periksa gadget dan media sosial anak secara berkala. Pastikan
semua applikasi yang ada disana masih relefan dengan usia dan pendidikan.
Kemarin aku menang banyak yak. Terpilih sebagai peserta yang datang paling pagi dapet tumbler, menang posting instagram dapet kartu perdana dan voucer 100k dari XL
|
Menghindari Kecanduan Gadget
Selain pengawasan,pembatasan waktu juga penting. Ajak anak melakukan aktivitas, yang lebih menarik dari sekedar memencet gadget.
Tak harus mahal atau pergi jauh, cukup kegiatan sederhana di dalam rumah atau halaman.Tentu saja dengan satu syarat, tinggalkan gadget dulu.
Anak - anak ini diasuh gadget, saat Ibu mereka sibuk menjaga kantin |
Sekedar contoh aku pernah mengajak ananda ( 4), melihat rumput putri malu di halaman tetangga. Saat pertama kali menyentuh daun putri malu, ekspresinya kaget dan girang banget.
Pengalaman dan pengetahuan baru, ada tumbuhan yang bisa kuncup kalau disentuh.
Ada ribuan hal sederhana,yang kita anggap biasa banget. Ternyata bisa memberikan pengalaman yang lebih asik dari bermain gadget.
Belajar menjadi orang tua itu, tiada habisnya. Ada tantangan
di setiap tahap perkembangan anak. Perlu kerelaan meluangkan waktu, untuk memberikan contoh baik pada anak saat mengunakan gadget.
Karena itu kita harus selalu up grade kemampuan sebagai orang tua.
Ada yang ingin berbagi pengalaman tentang anak vs gadget?
Donasaurus-Palembang
Donasaurus-Palembang
Tags : Parenting