Desember 23, 2019

Jelajah Pantai Bengkulu: Dari monyet, ikan asin, cuba sampai galangan kapal



pembuatan kapal

Traveller zaman now biasanya nggak puas,cuma mampir ke obyek – obyek wisata mainstream.Kepo soal ini dan itu sama  ‘local people’  itu asik banget. Sekadar ngobrol - ngobrol  sama Akang penjual ketan uli di Lembang – Bandung.Tanya - tanya  dimana warung halal, sama penjaga toko souvenir di Kuta - Bali.Mengulik hal menarik, yang belum diulas dalam travel story orang lain
------------------------
Nih aku bagi cerita blusukan, sepanjang pantai Kota Bengkulu tahun lalu. Sapa tahu bisa jadi refrensi kamu, yang punya rencana liburan ke sana.


pantai panjang

 Pantai di Kota Bengkulu  

First of all Kota Bengkulu luasnya sedang – sedang saja. Jadi nggak khawatir bakal nyasar  atau kehilangan arah. Bisa dibilang semua yang ada plang nama di area ini, bisa ditemukan di google.
Alasan ke dua sebagai kota pesisir pastilah banyak hal – hal menarik, yang bisa ditelisik dari kehidupan tepin pantainya.
Yang ke tiga obyek wisata Kota Bengkulu bertebaran, tidak jauh dari pesisir pantai. Jikalau nggak ada juga yang menarik perhatian,aku bisa langsung mampir ke salah satu obyek wisata.
peta kota bengkulu
Peta pantai Bengkulu- google map
  Bermotor lebih praktis dan ekonomis  
Namanya blusukan enggak bisa diprediksi, sampe dimana atau berapa lama. Apalagi ambisiku kali ini, menyelusuri dari ujung ke ujung Pantai Panjang, Pantai Berkas, Pantai Malabero, Tapak paderi  sampai  Pantai Jakat.
Jadi lebih praktis dan ekonomis, kalau motor – motoran aja. Jadilah aku bertualang bersama motor Astrea jadul,boleh minjem dari kakak ipar.

  Hutan Mangrove - Pantai Panjang  



hutan mangrove bengkulu
Gerbang Hutan mangrove Pantai Panjang
Mampir pertama  di konservasi mangrove,Kuala Alam - Pantai Panjang. Sekitar jam 9 pagi  aku tiba, di gerbang hutan mangrove. Petugas loket belum datang jangan salahkan , kalau diriku melipir masuk gratisan wk wk ckk ckk

hutan mangrove bengkulu
Tarif Retribusi Hutan Mangrove Bengkulu
Wilayah hutan mangrove ini menjadi habitat monyet ekor panjang ( Macaca Fascicularis),dan beberapa spesies unggas. Tapi saat kemari nggak ada seekor monyetpun, yang bersedia aku temui.


hutan mangrove bengkulu

Kamu yang baru pertama main ke sini,sebaiknya jangan datang sendiri. Yah sekadar berjaga – jaga, soalnya jalan setapak diantara pohon cemara jarum lumayan sepi.
Bisa jadi kamu enggak bakal ketemu satu manusiapun, sampai nanti di ujung kuala. Spot tongkrongan favorit,  para pemancing.

Pantai Pasir Putih Kuala Alam Bengkulu

Dari cerita seorang pemancing yang kebetulan ketemu, sekitar 4 tahun lalu warna air di kualo ini bening kehijau- hijauan.
Pembangunan tanggul dan wave breaker,membuat air laut di kuala seperti terkurung. Akhirnya air di Kuala Alam, sekarang menjadi butek.

Pantai Pasir Putih bengkulu

Tapi namanya pantai, tetap bisa  dinikmati suasananya. Setelah foto – foto sebentar, cap cus aku melanjutkan perjalanan.Dan petugas di loket tiket, belum juga datang.

bunga widuri
 Bunga Widuri yang tumbuh menyemak  disepanjang pantai
Dibanding pantai - pantai yang lain Pantai Panjang lebih dahulu dikenal,sebagai obyek wisata di Bengkulu. Cemara jarum yang menaungi  dan angin sepoi- sepoi, bikin kita betah berlama – lama di sini.
                                pantai panjang bengkulu

Sekitar 500m dari gerbang hutan mangrove,berbaris beberapa cottage, bar dan karaoke. Nggak cuma itu kalau bosen liat pantai, kamu bisa masuk Bengkulu Indah Mall atau nonton di bioskop XXL. Jarak pusat  belanja dan hiburan di sepanjang Pantai Panjang, cuma sekitar 200 meter dari bibir pantai.

pantai panjang

Yang lumayan mengangu, adalah penjual sayur- mayur. Lapak cabe - bawang bertebaran di sepanjang jalan.
Kebayang deh kalau nggak segera ditertibkan, nggak lama lagi  Pantai  Panjang  punya pasar sayur tradisional sendiri.

  Rental Sepeda  
Perjalanan aku lanjutkan sampai di depan Bengkulu sport center.  Mampir dulu untuk kepoin abang, yang jaga  rental sepeda.
Usaha rental ini dimulai tahun 2011, dengan modal awal 2 sepeda. Sekarang  Rental Sontang udah punya 3 cabang, dengan  seratusan unit sepeda.Waktu ditanya omsetnya si abang cuma bilang, yah lumayanlah.

rental sepeda pantai panjang
Yang mau ngerasain sensasi puter – puter pantai, sambil naik sepeda juga bisa . Tarif rental sepeda dari 15-30.000 rupiah, tergantung tipenya ( single atau tendem).

  Sate Ceker - Pantai Berkas  
Enggak ada rambu – rambu atau gerbang, yang menandai batas antar pantai. Cuma kebiasaan aja secara tradisional dari perempatan sini ke perempatan sono, namanya pantai apa gituh. Secara visual kita bisa ,merasakan perubahan  suasana di tiap pantai. Setiap pantai  punya habitat dan ekosistemnya sendiri.

taman pantai berkas
Taman Pantai Berkas - Bengkulu Bisnis

Sekarang ada taman yang menjadi penanda batas, Pantai Panjang dan Pantai Berkas.Taman ini punya anjungan ridging,dengan pemandangan ke arah pantai.
Memasuki wilayah Pantai Berkas, pohon cemara jarum mulai berkurang. Rumah penduduk mulai rapat dan  tenda payung penjual Sate  Ceker bermekaran di pantai.


Heran juga ini di tepi pantai, dan dekat kampung nelayan. Tapi kuliner yang ditawarkan, tidak ada sesuatu yang beraroma laut.
Ada segitu banyak kuliner khas Bengkulu, masa sih nggak ada satupun yang bisa dijual sebagai kuliner murah meriah dibanding ceker ayam.

  Pukat dan Cuba  




pantai malebero bengkulu

Kalau sudah terlihat kapal – kapal cadik di pantai dan lapak ikan asin berjejer, maka anda sudah memasuk Pantai Malebero.
Malebero kemungkinan  pelapalan lidah lokal, untuk menyebut Marlborough. Yup bener nama benteng Inggris di Bengkulu, yang lokasinya kurang dari 1 kilo dari Pantai Malebero.
Disamping lapak ikan asin aku  melihat seorang lelaki,sedang merenda jaring ikan.  Ahhh ini unik nih, aku belum tahu apa – apa soal jaring ikan. Langsung melipir parkir, di bawah pohon waru.


jaring ikan nelayan 
Aroma khas kampung nelayan,langsung on begitu aku buka helem. Setelah bilang numpang berteduh, aku lesehan di pasir tak jauh dari tempatnya bekerja.

Obrolan  mengalir setelah berbasa –basi, tanya asal dan keperluan. Tangannya terampil sekali menyimpulsenar(nylon) dengan semacam alat berujung lancip. 

jaring ikan
Cuba- jarum jaring
Alat iko apo namonyo ?
Oh iko Cuba...... kalo di toko alek pancing kecek ajo jarum jaring ...tau la orang tu kelak
Aku bertanya alat ini apa namanya?

Dengan logat Bengkulu yang khas ia menjawab, ini namanya Cuba. Kalau di toko alat pancing bilang saja jarum jaring. Mereka udah tau kok.........

Teman ngobrolku  ini bernama Edison, asli Pantai Malabero. bekerja ia menjelaskan padaku, tentang  ukuran benang senar dan lobang jaring.

Besarnya lobang jaring mempengaruhi besar dan jenis ikan,yang kemungkinan tertangkap. Jadi ingat pukat harimau,yang  amat rapat bisa menjaring anak – anak ikan.

Setelah dilarang istri melaut Pak Edison mengisi harinya, dengan jualan ikan atau memperbaiki pukek (jaring - Bengkulu)  yang rusak.

Obrolan kami terhenti, tiba – tiba terdengar teriakan . Terlihat satu perahu nelayan, baru saja menepi.  Beberapa pemuda bergegas menyongsong perahu, yang berhenti di air setinggi dada orang dewasa.

Dari dalam perahu mereka mengoper krat ikan,hasil tangkapan mereka semalam.Dulu  sebelum kenal wadah plastik mereka memakai bakul dari rotan, yang disebut untuk menampung tangkapan.

ikan asin
Jemuran ikan asin di  Pantai Malebro

Sudah beberapa tahun  belakangan, tangkapan menurun drastis. Setelah melaut semalaman kadang cuma dapat beberapa ekor.


Kadang idak cukup ndak mabayar minyak e
Kadang tidak cukup untuk membayar minyak ( perahu)

Sekarang  pemuda- pemuda kampung nelayan lebih memilih jadi  tukang bangunan,  yang penghasilanya lebih menjanjikan.
Menjelang tengah hari, seorang gadis kecil mendekat. Ternyata cucu Pak Edison yang memangilnya pulang, untuk makan siang.  Pak Edison pamit makan siang dan aku pamit melanjutkan perjalanan menuju Tapak Paderi.

Pantai Tapak Paderi

Tapak Paderi Bengkulu

Memasuki kawasan tapak paderi rumah semakin rapat.Wilayah ini sudah jadi pusat perdagangan sejak zaman Inggris.
Beberapa ruko dan gudang kuno, beraksitektur Melayu - Eropa  masih bisa dilihat disini. Awalnya mayoritas penduduk kawasan ini adalah etnis Tionghoa. Karena itu namanya Kampung China.

Dari kejauhan terlihat Benteng Marlborough,yang jadi ikon obyek wisata Bengkulu.
Benteng ini masih berdiri, dengan kokoh di atas bukit. Dari sini terhampar pemandang perkampungan dan laut lepas.
Sekarang di area ini bermunculan spot – spot foto kekinian dan  jadi pusat kuliner dimalam hari.
sandal jodoh bengkulu
Pondok sandal Jodoh - Tapak Paderi

Menjelang tengah hari, matahari mulai terik. Aku celingak – celingkuk cari tempat asik untuk berteduh.
Tak jauh dari  Pondok Sandal Jodoh, terlihat  kapal yang sedang dalam pengerjaan. 
Sreet  aku melipir mampir ke warung kecil, di depan kapal. Sambil bilang numpang berteduh, aku mulai kepo tanya – tanya.

galangan kapal

Uncu ( tante - Bengkulu) yang punya warung bilang,kapal itu pesanan sebuah instansi. Tapi dia nggak jelas juga, instansi mana. Saat kesana pekerjaan sedang terhenti, karena  sang pembuat kapal menunggu pesanan kayu.


kapal nelayan

Sebelum pamit aku minta bantuan mantunya Uncu,untuk  foto  aku di dekat kapal. Alhamdulilah hasilnya lumayan bagus, untuk kelas HP jadul. Perjalanan dilanjutkan,menuju  muara di Pasar Bengkulu.
kapal cadik

  Galangan kapal – Pasar Bengkulu 

tugu perjuangan rakyat bengkulu
 Googling saja lokasi Tugu Perjuangan Rakyat Bengkulu – Pasar Bengkulu. Galangan kapal yang aku ceritakan ini, berada tak jauh dari tugu itu.

Pasar Bengkulu lokasinya di Muara Bangkahulu, pertemuan antara Sungai Serut dan Pantai Jakat. Di tepi Sungai Serut ada beberapa galangan( workshop), yang sedang membuat kapal. 

Di lapangan kecil Tugu Perjuangan Rakyat Bengkulu, terlihat kayu-kayu  sedang dijemur.
Masih penasaran mengenai peroses pembuatan kapal, aku ngikuti seorang lelaki, yang sedang mengangkut kayu.

Pekerja galangan awalnya agak sedikit  kaget  melihat  emak-emak, yang " sok akrab sok kenal sok dekat " (SKSD) mampir ke bengkel kerja mereka.
Aku menduga mereka mungkinbelum pernah, mendengar istilah  blogger.  
Sedang survey untuk karya ilmiah, adalah jawaban  dari pertanyaan untuk apa  aku bertanya-tanya.

Informanku namanya Zainal (30) saat aku datang ia sedang  menyisipkan  benang, untuk menutup ( memampatkan) celah diantara  papan-papan  agar kapal kedap air.
galangan  kapal
Benang yang digunakan, mirip  sumbu kompor.  Zainal cerita untuk kapal ukuran lebar 4 meter dan panjang 20 meter, diperlukan 80 kg benang.

membuat kapal bagan
Jika semua lancar pekerjaan menyisipkan benang ini bisa selesai dalam satu minggu.
Pengrajin kapal di Pasar Bengkulu hanya mengerjakan dua  jenis kapal,yaitu kapal  bagan dan  cadik

 Kapal Bagan dan Kapal Cadik 

Kapal bagan dengan lebar  4-6 meter dengan panjang 20 meter dikerjakan 3-5 orang dalam waktu  sekitar 4 bulan.

Sementara perahu  Cadik dengan  tambahan bilah-bilah kayu dikedua sisi luar, diselesaikan antara 1-2 bulan saja.

rangka kapal bengkulu
Rangka Kapal - Pasar Bengkulu

Melihat ukurannya, kapal-kapal ini nampaknya bukan kapal antar pulau atau antar benua.  Digunakan untuk,  pelayaran pendek dan nelayan lokal.

Zainal bekerja berdasarkan pesanan saja. Dalam satu tahun paling banyak mereka bisa membuat, 3-4 kapal bagan saja.

Bila tak ada pesanan, mereka  mencari nafkah dengan melaut sebagai nelayan , tukang bangunan, atau  berkebun. Usai poto – poto dan bilang terimakasih, aku pamit pulang.

pasir pantai

Sempat melirik jam di Hpku, OMG sudah hampir jam 1 siang. Nggak terasa hampir 4 jam aku bertualang. asiknya mampir dan ngobrol sana – sini,sampai lupa waktu. 
Aku pulang melalui rute yang berbeda,melewati jalan protokol. Next aku ceritain waktu aku mampir ke rumah keluarga Tabot Panglima di Kampung bali***donasaurus


Tags :

bm
Created by: Donasaurus

Feel free to connect with me on social media or leave me a comment lways be super happy to have a little chat about your ideas and opinions Love Dona

Connect