Peran Ayah Dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi
Sepulang sekolah
Tejo  (9 tahun)  terlihat senang bercampur bingung. Ini hari
pertama  belajar di sekolah,setelah
berbulan-bulan belajar online. Sambil makan 
siang Tejo cerita. Ada banyak yang berubah,tak hanya suasana sekolah ,
tapi juga teman-temannya.
Anak  itu cekikikan waktu teringat, ia hampir tak
mengenali  Farel. Teman sebangkunya  yang  tiba-tiba jadi lebih besar  dari terakhir  mereka bertemu. Ternyata  kurang 
aktivitas fisik dan pola makan yang berubah, membuat  Farel 
jadi obesitas.
Pembatasan sosial
(  Social Distancing ) yang hampir dua
tahun di berlakukan. Tidak  hanya membuat
Tejo bingung dan Farel  kelebihan berat
badan. Tapi  secara umum  juga 
mempengaruhi  perkembangan  fisik dan psikologis anak-anak. 
Sementara kita
tahu, untuk  merangsang tumbuh
kembang  optimal. Anak –anak memerlukan
dukungan keluarga dan lingkungan. 
Terus, gimana
dong  cara kita untuk mendukung  tumbuh kembang anak dimasa transisi
setelah  pembatasan sosial?
Nah,dalam
rangkaian Hari Keluarga Nasional 2022,Danone Indonesia mengadakan
webinar.Event  parenting bertema  Kiat Keluarga Indonesia Optimalkan Tumbuh
Kembang Anak di Masa Transisi.
Pakar dan praktisi
yang urun rembuk mengupas tema ini adalah dr. Irma Ardiana, MAPS Direktur Bina
Keluarga Balita dan Anak, Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak Dr. dr. Bernie Endyarni
Medise, Sp.A (K), MPH, dan Ibu Inspiratif FounderJoyfulParenting 101 Cici Desri.
Kalau ngobrolin soal kecerdasan sosial dan emosional,ternyata gaya pengasuhan orangtua jadi faktor yang amat menentukan.Seperti yang diterangkan dr.Irma , bahwa gaya pengasuhan mempengaruhi perkembangan kognitif,emosional,dan sosial anak.
Setiap  tipe pola asuh,menghasilkan anak dengan
kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial yang berbeda.Karakter anak yang
terbentuk dari pola asuh,akan terus melekat sampai anak dewasa.
Yang  sudah jadi orangtua pasti mengerti, sulitnya
untuk konsisten  menerapkan pola
asuh  yang ideal. Hambatan bisa
disebabkan  tidak adanya komunikasi   antara ayah dan Ibu. Mengenai pola asuh yang
diterapkan dalam keluarga.
Nah,kalau selama
ini karena kesibukan,Ayah jadi jarang berinteraksi dengan anak. Kebijakan Work
From Home yang diberlakukan selama pandemic.Dapat dijadikan momen untuk memulai
pola asuh kolaboratif. Ayah  dapat  aktif 
berperan menciptakan suasana rumah, yang kondusif untuk tumbuh kembang
anak.
Tentu saja tidak
ada ada lelaki, yang langsung  terampil
mengasuh dan mendidik anak.Kompetensi  didapat,dengan bersedia meluangkan waktu  untuk 
learning  by doing. 
Langkah pertama
untuk memulai  pola asuh
kolaborasi,adalah mengetahui tahapan tumbuh kembang dan apa saja yang
diperlukan dalam tiap tahapan.
Pahami Proses Tumbuh Kembang Anak
Masalah dan
kerepotan dalam membesarkan anak pasti 
terjadi.  Sebab itu Ayah memang
harus  membekali diri, dengan
pengetahuan  dasar  tumbuh kembang anak.Kabar baiknya,  informasi mengenai tahapan tumbuh
kembang  anak, sangat mudah didapat.
Salah satu
sumber  referensi   terpercaya
adalah laman media sosial  Nutrisi  Untuk Bangsa atau kunjungi  website 
Nutrisi Untuk Bangsa  
Tidak perlu
khawatir dengan istilah medis yang 
ruwet. Informasi yang disajikan Nutrisi Untuk Bangsa menggunakan bahasa
sederhana  yang mudah dipahami.
Pola Asuh Kolaborasi
Menurut dr.
Bernie  Ibu dan Ayah mempunyai peran yang
berbeda dalam mengasuh anak.Jadi fokus utama pola asuh kolaborasi  adalah kerjasama yang saling melengkapi.
Nah,berikut berapa  langkah untuk memulai peran ayah
dalam optimalisasi tumbuh kembang anak 
Menjadi  Contoh 
Anak-anak  merupakan peniru ulung.Semakin besar
anak,semakin besar pula  pengaruh
lingkungan.Cara terbaik  mengurangi pengaruh
buruk lingkungan. Ayah bisa mulai sedini mungkin memberi contoh,kebiasaan baik  yang ingin diterapkan dalam keluarga.
Kesabaran dan konsistensi,sangat penting dalam proses pembentukan karakter.
Menjadi Teman
Sudah tidak zamanya
mempertahankan imej  Ayah, sebagai
sosok  yang menakutkan bagi  anak.Kembangkan  interaksi 
yang akrab, membuat anak merasa aman dan nyaman bersama Ayah. Bangun
komunikasi dua arah, terbuka, dan saling menghargai. 
Koreksi dan Apresiasi
Ibu yang lemah
lembut,biasanya tidak  tega melakukan
‘koreksi’ saat anak melakukan kesalahan. Ayah bisa  mengambil 
peran ,untuk mengembalikan anak 
ke jalurnya. Beritahu apa yang salah,dan bagaimana yang benar.Jangan
lupa, segera berikan apresiasi,bila mereka sudah bersikap baik.
Quote Ki Hajar
Dewantara, ‘Setiap Orang Menjadi Guru,Setiap Rumah Menjadi Sekolah’. Pas
sekali  untuk mengambarkan, peran keluarga
dalam tumbuh kembang anak.Ayah dan Ibu adalah inisiator dalam menjadikan rumah, sebagai  tempat  belajar yang 
ramah dan menyenangkan untuk anak*****donasaurus 2022
Tags : Parenting





34 Comments
Wah ternyata peran ayah juga cukup penting ya terhadap tumbuh kembang anak.. Sosok ayah juga cukup asyik buat berbagi cerita sama halnya dengan sosok ibu ya..
ReplySosok ayah sebagai teladan tuk anak-anaknya, sayang sebagian ayah malah melewatkan fase ini ya.
ReplySaya pernah dengar orang bilang gini "ibu akan membawa sifat, dan ayah akan mewarisi pangkat". Namun begitu tentu saja perannya sangat penting bagi keluarga.
ReplyBenar sekali Bu Rita,Ayah juga bisa aktif berperan dalam pola asuh kolaborasi
ReplySetuju banget dengan ini. Urusan didik anak bukan cuma tanggung jawab ibu. Ayah juga punya peran dengan itu. Aku sama suami lagi terus belajar dan berusaha untuk berkolaborasi dengan apik. Krn ada bbrpa hal yg kadang beda.
ReplyMeski peranadrasah yg utama adalah ibu, ayah juga sangat berpengaruh pula untuk pola asuh anak. Terlebih semakin ank besar, tetap butuh figur sang ayah
ReplyMeski peran madrasah utama ada di ibu. Tak bisa dipungkiri bahwa perah ayah juga sangat berpengaruh. Terlebih saat anak beranjak dewasa, butuh sosok sang ayah juga
ReplyBener bangettt, aku setuju poin Ayah menjadi teman anak. Suamiku juga memposisikan diri kayak gini jadi anak mau terbuka karena sering diajak diskusi. Semangat buat semua orangtuaaa!
ReplyTumbuh kembang anak tidak tergantung hanya dari pengasuhan Ibu saja. Betul banget nih, peran Ayah harus tetap memiliki porsi yang sama dalam mendidik anak
ReplySetuju, kak.. apalagi anak perempuan yang katanya biasanya memang lebih cepat akrab dengan sang Ayah. Setiap Ayah harus mengerti banget posisinya berpengaruh dahsyat pada perkembangan anaknya.
ReplySepakat bgt deh peran ayah tuh juga pentinf, sepenting ibu. Kolaborasu orang tua yang sehat bisa mengoptimalkan tumbuh kembang anak2. Psikis terutama sih. Semoga Indonesia bisa makin aware ayah2nya untuk terlibat dalam pengasuhan.
ReplySetuju, peran ayah memang penting dalam pertumbuhan seorang anak. Masalahnya dalam budaya patriarki seperti Indonesia, cuma ibu yang ditodong tanggung jawabnya. Paradigmanya mesti diubah.
Replyterima kasih
Replykembali diingatkan kalau peran ayah dalam tumbuh kembang anak, sama besarnya juga dengan peran ibu. ya dan benar, kolaborasi pendidikan ayah dan ibulah yang nantinya akan mengantarkan anak jadi generasi yang berkualitas.
aku mesti banyak belajar lagi ini
kadang para ayah ini memiliki keyakinan kalau sama anak itu harus jaga jarak ya, mbak biar anaknya hormat sama dia. padahal seharusnya nggak begitu. kayak suamiku nih ternyata dia punya pola pikir begitu masih bingung juga gimana biar dia mau lebih dekat ke anak-anak
ReplySetelah punya anak sendiri jadi makin sadar pentingnya peran serta ayah secara aktif hadir dlm kehidupan anaknya. Anak yang dekat dengan ayahnya punya role model dan merasa lebih percaya diri.
ReplySetuju, peran Ayah dan Ibu itu seimbang dan penting sekali dalam rumah tangga ya, sebagai contoh buat anak2nya pastinya...
Replykedekatan ayah dengan anak emang penting banget untuk tumbuh kembang psikologis anak, dan ini ngaruh banget ke masa dewasa mereka nantinya. edukasi tentang peran ayah dalam mendidik anak emang harusnya lebih gencar, seperti event danone kali ini yang membahas Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi.
ReplyMendidik anak itu nggak cuma tanggungjawab ibu ya mba, tapi peran ayah juga nggak kalah penting. Jadi memang harus saling bekerjasama dan kompak, agar anak bahagia dan tumbuh kembangnya maksimal.
ReplySepakat, bahwa ibu biasanya gak tegaan untuk mengkoreksi atau mendidik anak dengan tegas hehe. Di sini biasanya peran ayah dibutuhkan, terutama untuk laki-laki. Mengajarkan kemandirian biasanya lebih pas dilakukan ayah ya.
ReplySetuju bangett mba, aku juga selalu ingatkan suami untuk mendampingi anak secapek apapun setelah pulang kerja. ya meskipun cuma 30 menit yaa, anak tuh ngerasa banget lhoo hehe
ReplyPentingnya pelajaran tentang kesetaraan gender dalam rumah tangga, di antaranya adalah berbagi peran dalam rumah tangga termasuk membesarkan dan mengasuh anak. Peran ayah penting banget terhadap karakter anak. Generasi fatherless akan membentuk anak cenderung jadi pemberontak.
ReplyPeran ayah penting banget untuk tumbuh kembang anak itu sebabnya aku selalu sampaikan ke suami kalau tumbuh kembang anak justru jadi tanggyng jawab besarmu loh. Seperti tentang kemandirian, kebebasan berpendapat dan keberanian adalah beberapa poin pentjng yang mayoritas didapat dari interaksi dengan ayah
ReplySosok ayah emang harus membantu peran ibu mendidik anak di rumah. Figur ayah menentukan sikap anak Di masa depan karena anak akan meniru orang tuanya, anak juga butuh teman di rumah yang menemani kesehariannya. Orang tua juga harus bisa mengarahkan anak kalau ia keliru dan memberitahu mana yang benar
ReplyYes Mbak Dona. Konsistensi dan gaya parenting yang ideal itu hanya bisa dilakukan dengan learning by doing. Ayah dan Ibu saling melengkapi untuk tumbuh kembang anak.
ReplyYa...tidak bisa dipungkiri peran ayah cenderung lebih sedikit untuk anak. Untuk kuantitas memang tidak sebanyak Ibu, tapi untuk kualitas harus diutamakan kali ya peran ayah
Setuju mbak. Kalau diibaratkan sekolah, Ayah itu kepala sekolahnya, ibu itu gurunya.
Replyanakku mulai tumbuh jadi anak sekolah nih, lagi memposisikan diri sebgai temannya ini mbak. emang kudu bisa memposisikan diri ya mbak kita sebagai ortu
ReplyEmang sih peran ayah itu penting banget, banyak yg harus dipejari dari seorang ayah sebagai role model dalam keluarga
ReplyArtikelnya bisa banget buat pembelajaranku nanti pas anakku lahir, biar mulai dr skrg ngomong ke suami buat deket ke anakku
ReplyBagus banget ya.. Pola Asuh Kolaborasi ini bisa ditiru agar anak-anak tetap bertumbuh baik meski berada di masa transisi.
ReplySemangat untuk para Ayah agar ikut membantu mengasuh anak-anak. Karena komunikasi produktif Ayah kepada anak sangat diperlukan untuk memantapkan tumbuh kembang anak.
poin yang paling penting menurut saya adalah menjadi contoh karena anak gak bakal nurut dibilangin sesuatu kalau dia lihat orang tuanya saja tidak melakukan hal tersebut
ReplyAyah yuuk mulai dari sekarang mendampingi putra-putrinya. Sosok ayah yang memberi sisi maskulinitas bagi anak sehingga seimbang menjalani kehidupan. Semangat buat para ayah nih.
ReplyBenar juga ini, bahkan peran ayah dalam pola asuh anak pun sangat berpengaruh pada anak.. Ayah memang harus ikut andil dalam pengasuhan anak ya..
ReplySetuju, Mba. Hari gini ayah juga harus ikut terlibat aktif dalam pengasuhan, saya percaya dampaknya akan sangat luar biasa untuk tumbuh kembang anak. Apalagi anak saya laki-laki, pengen bisa meneladani sifat-sifat baik ayahnya juga dengan lebih akrab dan nyaman saat bareng ayahnya.
ReplyPeran ayah memang sangat penting bagi anak. Ada sisi maskulinitas yang tidak kita miliki di pihak perempuan.
Reply