Tips Menghadapi Menstruasi Pertama
Kebayang gak sih ngobrolin soal menstruasi pertama sama anak ?
Ya ampun rasanya baru kemarin beliin dia diapers, eh hari ini udah minta beliin pembalut.Before and After Menstruasi Pertama
Riset yang dilakukan Karin Michels (ScD, PhD), dari Harvard Medical School (Boston, USA) menyimpulkan, earlier menstrual periods dapat dipengaruhi oleh pola makan .
Snack dengan pemanis buatan dan makanan kaya lemak jenuh, amat disukai anak – anak. Siapa
kira hal ini, mempengaruhi produksi
hormon mereka.
Walhasil orangtua zaman now, harus bersiap mengadhapi menstruasi pertama anaknya diumur 10 tahun.
Walhasil orangtua zaman now, harus bersiap mengadhapi menstruasi pertama anaknya diumur 10 tahun.
![]() |
Pic Comfreak- Pixabay |
Dulu
sih baru kepikiran soal menstruasi, setelah tamat sekolah dasar. Yup rata –
rata perempuan tahun 80an – 90an, mendapat menstruasi pertama antara umur 12 – 14 tahun. Umur segitu biasanya anak sudah
panjang akalnya, segera bisa mengatasi situasi darurat.
Nah kebayang dong riwehnya, anak umur 10 tahun, tiba – tiba harus ngurusin pembalut dan celana dalamnya sendiri. Apalagi menstruasi pertama bisa terjadi, kapan saja dan dimana saja.
Berikan mereka informasi yang benar, dan sedikit trik menghadapi situasi darurat. Ini penting, untuk menghindari kepanikan.
Bahasa yang lugas dan sederhana
Positive
thinking
ya gaes, ngobrol seputar
menstruasi bukan hal jorok. Gak seserem yang dibayangkan.
Generasi – generasi sebelum kita gak mengangap penting, untuk memberi informasi seputar menstruasi pertama.
Generasi – generasi sebelum kita gak mengangap penting, untuk memberi informasi seputar menstruasi pertama.
Rasa
risih dan malu menyebut menstuasi,melahirkan banyak istilah. Datang
bulan, lagi dapet, palang merah, adalah kata
ganti paling sering digunakan.
Kita
membuka wawasan baru membicarakan menstruasi. Hal ini sebagai sesuatu
yang wajar, dan
bagian dari keseharian. Sama seperti mengajarkan cuci tangan sebelum makan, atau
sikat gigi sebelum tidur.
Supaya gak misinformasi baiknya gunakan langsung, kata mens atau haids. Istilah yang penuh metapora dan kata bersayap, menghambat sampainya informasi.
Kapan Memulai
Mengutip dr Frida Soesanti (IDAI)
dilaman Pop Mama, yang menyatakan jumlah anak perempuan Indonesia, yang
mengalami menstruasi dini mengalami peningkatan.
Semakin
banyak ditemui anak perempuan di Indonesia, yang mendapat menstruasi
pertama sebelum berumur 10 tahun.
Beberapa tanda - tanda menjelang menstruasi, yang umum terlihat pada anak
perempuan 1 – 2 tahun menjelang
menstruasi pertama.
- Pertumbuhan fisik yang pesat
- Payudara mulai muncul
- Mulai mengalami masalah bau badan
Tapi
aneh jugakan kalau tanpa mukadimah, langsung ngobrolin soal menstruasi.
Yup yang ada anak jadi takut atau malu, terus gak mau lagi dengerin kita. Terus gimana dong cara mendidik anak perempuan kita agar siap mental menjelang menstruasi pertama.
Yup yang ada anak jadi takut atau malu, terus gak mau lagi dengerin kita. Terus gimana dong cara mendidik anak perempuan kita agar siap mental menjelang menstruasi pertama.
Warmingup
Sesekali ajak mereka menemani mama belanja pembalut. Mulai obrolan santai tentang apa fungsi pembalut, atau
kenapa mama beli pembalut.
Setelah anak mulai akrab dengan kata
menstruasi dan pembalut, obrolan bisa diperjelas. Misalnya dimana,darah
mentruasi itu akan terlihat.
Sekilas cerita lucu kasus anak, yang
gagal paham.Waktu itu
bulan puasa, teman sepermainanku Susi, jarinya terluka. Lukanya tidak besar, tapi mengeluarkan darah.
Eh Susi buru – buru lapor Ibunya ‘Mak… Mak aku berdarah …banyak … puasa aku batal gak !’ Emaknya Susi mungkin pernah bilang, dia lagi gak puasa karena mengeluarkan darah. Tapi lupa bilang, darahnya keluar dari mana.
Eh Susi buru – buru lapor Ibunya ‘Mak… Mak aku berdarah …banyak … puasa aku batal gak !’ Emaknya Susi mungkin pernah bilang, dia lagi gak puasa karena mengeluarkan darah. Tapi lupa bilang, darahnya keluar dari mana.
The Big Days
Menstruasi bisa terjadi, kapan saja dan dimana saja. Beberapa
orang mengalami beberapa gejala, sebelum mestruasi. Tanda mestruasi itu
bisa sakit perut yang melilit, kram sampai pusing. Banyak juga yang
tidak mengalami, gejala apapun.
Sering dong kita dengar cerita, anak yang dibully
teman, karena rok atau celananya
bernoda darah. Bullying ini bisa jadi trauma loh !
Normal
aja sih kalau anak kaget, saat pertama ngeliat bercak darah di celana
dalamnya (CD). Supaya anak tahua pa yang harus dilakukan, orangtua harus kasih info jauh - jauh hari.
Trik sederhana yang bisa diajarkan dalam menghadapi situasi darurat misalnya
- Dalam keadaan darurat tissu atau saputangan bisa digunakan sebagai pembalut.
- Tas dan jaket bisa digunakan, untuk menutupi bagian belakang rok yang bernoda.
- Segera pulang ke rumah, dan lapor sama Mama atau Papa.
Yup Papa juga harus cepat tanggap,kekalau diperlukan bantuan.
Wait
jadi ingat aku pernah baca,
pengalaman Ikang Fawzi. Ikang sempat
harus buru – buru mampir ke minimarket,
untuk beli pembalut. Karena salah satu dari gadisnya, mendapat menstruasi pertama. Saat itu Marisa Haque , sedang
kuliah di USA. Ikang Fawzi aja bisa,
masa sih Papa yang bukan selebritis gak berani ye khan.
Dukungan
keluarga
Pengalamanku menstruasi pertama, saat duduk kelas 1 SMP. Panik, gak percaya diri, males ke sekolah, takut ngikutin pelajaran
olahraga, takut main ke luar rumah. Ih banyak takutnya deh. Rata – rata perempuan, yang baru pertama menstruasi perasaanya
begitu.
Dukungan moral dari orang tua,
kakak,adik dan semua yang ada di rumah akan
sangat membantu. Dibeberapa negara, ada tradisi untuk menyambut menstruasi pertama.
Ibu - ibu di Jepang menyajikan nasi kacang merah - Sekihan, sebagai tanda anak gadis mereka mendapat menstruasi pertama. Sementara di Italy, anak perempuan yang mendapat menstruasi pertama, mulai dipanggil senorina ( nona).
Tradisi ini mungkin sengaja dibuat, untuk memberikan dukungan. Mengurangi rasa malu atau takut, setelah mendapat menstruasi.
Jadi hindarkan membully atau menyindir seolah –
olah menstruasi, adalah hal yang memalukan.
Kalau semua woles, maka iapun akan
merasa nyaman untuk melakukan aktivitas seperti biasa.
Bekal tambahan ke sekolah
Bekal tambahan ke sekolah
![]() |
Pic Public Domain - Pixabay |
Sadar gak sadar, akan ada perubahan kebiasaan gadis kita. Sekarang gadis
kecil kita harus membiasakan diri,
dengan rutinitas bulanan, yang kadang merepotkan.
Beberapa hal perlu diajarkan, dan sering – sering diingatkan.
- Bawa pembalut dan CD cadangan.
- Siapkan kantong plastik, untuk menyimpan pembalut yang kotor.
Bersih – bersih saat menstruasi
Memisahkan pakaian yang
terkena noda, dan membiasakan
mencuci pakaian dalamnya sendiri. Sebaiknya
membersihkan dulu pembalut, sebelum dibuang ke tempat sampah.
![]() |
Add caption |
Well itu tadi sekilas
pengalaman dan tips menghadapi menstruasi pertama. Ternyata ada banyak
ilmu, yang harus diwariskan pada anak perempuan kita. Kamu bisa tambahkan
sendiri, dari pengalaman pribadi.
Beberapa bulan pertama pastilah, terjadi drama dan kebocoran disana –
sini. Sabar ya mak dan teruslah upgrade, skill anak gadis. Akhirnya hari -
hari luar biasa ini, akan menjadi biasa
saja ****** donasaurus.com
PS:
Please lanjutkan dengan membaca komen dari teman - teman ,yang berbagi pengalaman tentang menstruasi pertama. Semoga memberi ispirasi.
PS:
Please lanjutkan dengan membaca komen dari teman - teman ,yang berbagi pengalaman tentang menstruasi pertama. Semoga memberi ispirasi.
Tags : Parenting
36 Comments
Jadi inget awal pertama kali menstruasi Bu Donna, sedikit panik tapi langsung ditenangin Mama hehe.
Replysaya jadi inget pas ngajar kelas 5 dulu
Replysampe sedia pembalut di lemari guru
tiap hari aja ada yang mens dan rata-rata menarche
sekarang sudah bergeser ke usia yang lebih muda mbak, mulai kelas 3 dan 4 SD sudah mulai
makanya ortu kudu bener-bener paham banget masalah ini
jaman sekarang mudah banyak nformasi yg cukup, tdk di jaman aku. jadi banyak serba salahnya
ReplyHehehe iya. Putri saya yang umur 10 tahun juga merasa masih terlalu kecil kalau sampai dapat haid. Dan emang mentalnya masih imut2, sih. Tapi tetep aja aku bekali dia pengetahuan awal tentang haid dan dia paham meski selalu berdoa agar ga mens di tahun ini Hahaha.
ReplyJadi ingat anak pertamaku, sekarang sudah usia 11 tahun, sejak naik kelas 4 diajarin cuci CD sendiri karena hawatir belum mandiri saat haid pertamanya.
ReplyLangkah ini aku ambil, saat lihat ponakan kelas 5 sudah haid.
Waduh, hihi agak canggung juga ya kalau harus jelasin ttg haid k anak perempuan. Dulu saya hanya dijelaskan singkat sama ibu saya, saya yg banyak cari tau sendiri.
ReplyKebetulan anak pertama saya laki2, dan anak'y baru 1. Jd belum ada bayangan jelasin ttg haid klo nanti dikasi anak perempuan. Hehe
dulu waktu pertama kali "dapet" jadi takut sendiri, karena antara siap nggak siap dan karena belum terbiasa, jadi terkesan aneh
ReplySaya dulu SMP waktu dapet pertama kali haid, cuma lupa tepatnya di umur berapa. Tapi dulu belajar sendiri sih, ngomong sama Ibu pun saya malu. Tapi untungnya dulu punya warung, jadi kalo lagi dapet tinggal ngambil aja pembalutnya (itupun ngambilnya diem-diem) 😅😂
ReplyWalopun awal-awalnya saya bikin sendiri pake kain, saking malunya minta pembalut ke ortu 😂
Bener banget dukungan keluarga sangat diperlukan untuk mengembalikan rasa percaya diri
ReplySaya ucapkan terimakasih Pak Ikrom sudah membantu gadis gadis kecil itu menghadapi menstruasi pertama mereka.
Replyiya bener.kita dulu tidsk dibekali ilmu yg cukup.Dan pamali membicarakan menstruasi itu
ReplyKak Farida sudah membantu menyiapkan mentalnya.Semoga anak gadis tidak terlalu panik nanti
ReplyMakasih banyak atas informasinya Bu dona, saya punya anak yang masih kecil, sharingnya sangat bermanfaat kalo nanti dia dapat mens pertama.
ReplyHm jadi ingat sama dompet kecil lucu yang sengaja saya beli buat anak sulung. Saya bilang dompetnya untuk menyimpan pembalut yang dibawa ke sekolah. Dompet itu terinspirasi dari komik anak-anak dari Jepang lho.
ReplyWah jadi ingat dulu, jika menstruasi datang tiba-tiba saat masih disekolah. Duh malunya, pulang paling akhir soalnya nunggu semuanya pulang dulu. Benar mbak, kita harus melakukan pendampingan saat anak mengalami menstruasi pertama supaya tidak minder dan bisa menjaga kebersihan diri saat menstruasi. ..
ReplyBetul, perlu mempersiapkan hal seperti ini sejak dini dan berulang. Supaya anak lebih siap dan tidak canggung, kaget saat menghadapinya. Di Jepang, お赤飯 (baca: Osekihan) masih dipergunakan sebagai tradisi salah satu perayaan saat anak gadis mendapatkan haid pertamanya. Selain itu, dipakai juga sebagai makanan untuk merayakan kelahiran bayi.
ReplyTipsnya sangat berguna untuk anak yg baru menstruasi. Izin simpan linknya ya, mau share ke sepupu yang baru datang bulan.
Replymungkin info ini bisa dibagi ke sodara atau teman yg punya anak perempuan
Replyyup semua perempua juga begitu.tujuan kita berbagi untuk mengurangi kepanikan
Replyyup karena menstruasi berimej jelek memalukan jadi kita takut bercerita.sekarang sebagai ortu kita membuka wawasan baru
Replysama sama Mas Agus semoga artikel ini ada manfaatnya
Replyaih keren itu Mom Utari
ReplyMom Warni sudah selangkah lebih maju 😁
ReplyYup sepakat ,orang tua harus jadi sumber informasi dan sumber dukungan untuk anak
Replywaw keren terimakasih infonya Kak Arsita
ReplySilakan kak semoga semakin banyak yang mendapat manfaat dari artikel ini
ReplyTernyata dari makanan bisa mempengaruhi cepat tidaknya menstruasi ya, mbak. Saya baru tahu ni mbak🙈 duh thankiss mbak infonya, siap² juga ni besok kalau putri saya sudah menstruasi. Apa aja yang harus saya lakukan
ReplyPertama kali mens pertamaku di smp kelas 2. Blank sama sekali make pembalut gimana krn g ada petunjuk cara pemakaian, al hasil bocor kemana2
Replysaya malah pas mens pertama enggak ngeuh wkwkw, tiba-tiba celana semua merah. ibu saya yang pertama lihat. kirain saya berdarah kena benda beling. eh ternyata mens wkwkwk. awalnya sih bingung juga kudu gimana karena pas mens tuh kelas 6 SD udah mau ke SMP sih. jadi ya banyak diajarin sama ibu haha.
ReplySetuju... anak perempuan memang perlu dikenalkan secara utuh tentang tubuhnya termasuk perihal menstruasi. Dulu saya ingat deh, urusan menstruasi saya pelajari sendiri, karena mungkin untuk orang terdahulu, membahas hal seperti ini tuh tabu. Padahal malah penting banget ya. Pas banget nih, qadarallah anak saya perempuan semua. Bisa jadi referensi buat mengenalkan menstruasi pada anak-anak saya. :)
ReplyKok kayaknya ya, sekarang itu anak-anak cepet banget mensnya. Aku juga punya saudara yang kelas 3 SD udah mens. Umur 9 tahun kali mbak. Nggak kebayang sih gimana rasanya.
ReplySekarang sih sudah mulai memperkenalkan tentang baligh kepada 2 anak yang besar. Saya belikan mereka buku pengantar baligh kemudian saya jelaskan. Yang duluan paham malah yang sulung. Laki2. Persiapan memang harus ya Bun. Membicarakan haid bukan hal tabu.
ReplySejak kelas 5 SD anakku sudah bekal pouch yang isinya pembalut, celana dalam ganti dan plastik kosong di tas sekolahnya. Tapi baru kepake kelas 1 SMP hehehe, itu juga dia sendiri yang bilang nggak pake panik minta pembalut. Mungkin karena sudah sering diajak ngobrol soal menstruasi dan liat mamanya beli pembalut, sahabat-sahabatnya juga sudah mens jadi dia nggak kaget. Paling setelah dapat mens dikasih tahu lagi cara bersihkan pembalut dan vagina yang benar, juga diingatkan ibadahnya plus menutup aurat.
ReplyPersiapan buat keponakan cewe nih, mesti kasih tau maminya
ReplyAnak perempuanku udah kukasih tahu tentang bagaimana cara menggunakan pembalut sejak dia kelas 4 atau 5. Walaupun pada akhirnya dia baru mens kelas 1 SMP, itu pun saat dia ada di pondok pesantren, enggak di rumah. Yang membimbing dia ya pengasuh pondoknya. :)
ReplySaya sedang dalam fase ini nih. Persiapan menghadapi anak gadis yang sepertinya segera dapet mens pertamanya. Nice sharing, Mbak
Reply