Juni 27, 2020

Tips Menghadapi Menstruasi Pertama

Menstruasi Pertama

Kebayang gak sih  ngobrolin soal menstruasi pertama sama anak ?
Ya ampun rasanya baru kemarin beliin dia  diapers, eh hari ini udah  minta beliin pembalut.

  Before and After Menstruasi Pertama   

Riset yang dilakukan Karin Michels (ScD, PhD), dari Harvard Medical School (Boston, USA) menyimpulkan, earlier menstrual periods dapat dipengaruhi oleh pola makan
Snack  dengan pemanis buatan dan  makanan  kaya lemak jenuh, amat disukai anak – anak. Siapa kira  hal ini, mempengaruhi produksi hormon mereka.
Walhasil  orangtua zaman now,  harus bersiap mengadhapi menstruasi  pertama  anaknya diumur  10 tahun.
menstruasi pertama
Pic Comfreak- Pixabay
Dulu sih baru kepikiran soal menstruasi, setelah tamat sekolah dasar. Yup rata – rata  perempuan  tahun 80an – 90an, mendapat  menstruasi pertama  antara umur 12 – 14 tahun. Umur segitu  biasanya anak sudah panjang akalnya, segera bisa mengatasi situasi darurat.

Nah kebayang dong riwehnya, anak umur 10  tahun, tiba – tiba harus ngurusin pembalut dan celana dalamnya sendiri. Apalagi menstruasi pertama bisa terjadi, kapan saja dan dimana saja.
Berikan mereka  informasi yang benar, dan sedikit trik  menghadapi situasi darurat. Ini penting,  untuk menghindari kepanikan.

   Bahasa yang lugas dan sederhana  

Positive  thinking  ya  gaes, ngobrol seputar menstruasi bukan hal jorok. Gak seserem yang dibayangkan. 
Generasi – generasi sebelum kita gak mengangap penting, untuk memberi informasi seputar  menstruasi pertama.
Rasa risih dan malu menyebut menstuasi,melahirkan banyak istilah. Datang bulan, lagi dapet, palang merah, adalah kata  ganti paling sering digunakan. 
Kita membuka wawasan baru membicarakan menstruasi. Hal ini sebagai sesuatu yang  wajar, dan bagian dari keseharian. Sama seperti mengajarkan cuci tangan sebelum makan, atau sikat gigi sebelum tidur.
Supaya  gak  misinformasi baiknya gunakan langsung, kata mens atau haids. Istilah yang penuh metapora dan kata bersayap, menghambat sampainya informasi.
   Kapan Memulai   
Mengutip    dr Frida Soesanti  (IDAI)  dilaman Pop Mama, yang menyatakan jumlah anak perempuan Indonesia, yang mengalami menstruasi dini mengalami peningkatan.
Semakin banyak ditemui anak perempuan di Indonesia, yang mendapat menstruasi pertama sebelum berumur 10 tahun.
Beberapa  tanda - tanda  menjelang menstruasi, yang  umum terlihat pada anak perempuan  1 – 2 tahun menjelang menstruasi pertama.
  • Pertumbuhan fisik yang pesat
  • Payudara mulai muncul
  • Mulai mengalami masalah bau badan
Tapi aneh jugakan kalau tanpa mukadimah, langsung ngobrolin soal menstruasi.
Yup yang ada anak jadi takut atau malu, terus gak mau lagi dengerin kita. Terus gimana dong cara mendidik anak perempuan kita agar siap mental menjelang menstruasi pertama.
   Warmingup  
Sesekali ajak mereka  menemani mama belanja  pembalut.  Mulai obrolan santai tentang  apa fungsi pembalut, atau kenapa  mama beli pembalut.
Setelah anak mulai akrab dengan kata menstruasi dan pembalut, obrolan bisa diperjelas. Misalnya dimana,darah mentruasi itu akan terlihat.
 
Sekilas cerita lucu  kasus anak, yang gagal paham.Waktu itu bulan puasa, teman sepermainanku   Susi,  jarinya terluka. Lukanya tidak besar, tapi  mengeluarkan darah.
 Eh Susi buru – buru lapor Ibunya ‘Mak… Mak aku  berdarah …banyak … puasa aku batal  gak !’  Emaknya  Susi mungkin  pernah bilang, dia lagi  gak puasa karena  mengeluarkan darah. Tapi lupa bilang, darahnya keluar dari mana.
    The Big Days   
Menstruasi  bisa terjadi, kapan saja dan dimana saja. Beberapa orang mengalami beberapa gejala, sebelum mestruasi. Tanda mestruasi itu bisa sakit perut yang melilit, kram sampai pusing. Banyak juga yang tidak mengalami, gejala apapun.

 Sering dong kita dengar cerita, anak  yang dibully  temankarena rok atau celananya bernoda darah. Bullying ini bisa jadi trauma loh !
Normal aja sih kalau anak  kaget,  saat pertama ngeliat bercak darah di celana dalamnya (CD). Supaya anak tahua pa yang harus dilakukan, orangtua harus kasih info jauh - jauh hari.
Trik sederhana yang  bisa diajarkan dalam menghadapi situasi darurat misalnya
  • Dalam keadaan darurat  tissu atau saputangan  bisa digunakan sebagai pembalut.
  • Tas dan jaket  bisa digunakan, untuk menutupi  bagian  belakang rok  yang bernoda.
  • Segera pulang ke rumah, dan lapor sama  Mama atau Papa.
Yup Papa juga harus  cepat tanggap,kekalau  diperlukan bantuan.
Wait  jadi ingat  aku pernah baca, pengalaman  Ikang Fawzi. Ikang sempat harus  buru – buru mampir ke minimarket, untuk  beli pembalut. Karena  salah satu dari gadisnya, mendapat menstruasi  pertama. Saat itu Marisa Haque , sedang kuliah di USA. Ikang Fawzi aja  bisa, masa sih Papa yang bukan selebritis gak berani ye khan.

   Dukungan keluarga   
Pengalamanku  menstruasi pertama,  saat duduk kelas  1 SMP. Panik, gak percaya diri, males ke sekolah, takut ngikutin pelajaran olahraga, takut main ke luar rumah. Ih banyak takutnya deh. Rata – rata perempuan, yang baru  pertama menstruasi perasaanya begitu.

Dukungan moral dari  orang tua, kakak,adik  dan semua yang ada di rumah akan sangat membantu. Dibeberapa negara, ada tradisi  untuk menyambut menstruasi pertama.

Ibu - ibu di Jepang menyajikan  nasi kacang merah - Sekihan, sebagai tanda  anak gadis mereka mendapat menstruasi pertama. Sementara di Italy, anak perempuan yang mendapat menstruasi pertama, mulai dipanggil senorina ( nona).

Tradisi ini mungkin sengaja dibuat, untuk memberikan dukungan. Mengurangi rasa  malu atau takut, setelah mendapat menstruasi.
Jadi hindarkan membully atau menyindir seolah – olah menstruasi, adalah  hal yang memalukan. Kalau semua woles, maka  iapun akan merasa nyaman untuk melakukan  aktivitas  seperti biasa.
   Bekal tambahan  ke sekolah    
menstruasi pertama pada anak perempuan
Pic Public Domain - Pixabay


Sadar gak sadar, akan ada perubahan kebiasaan gadis kita. Sekarang  gadis kecil kita  harus membiasakan diri, dengan rutinitas  bulanan, yang kadang merepotkan. Beberapa hal perlu diajarkan, dan sering – sering diingatkan.
  • Bawa  pembalut  dan  CD cadangan.
  • Siapkan kantong plastik, untuk menyimpan pembalut yang kotor.
   Bersih – bersih  saat menstruasi 
Memisahkan  pakaian yang  terkena noda, dan  membiasakan mencuci  pakaian dalamnya sendiri. Sebaiknya membersihkan dulu pembalut, sebelum dibuang ke tempat sampah.

dukungan keluarga sangat penting dalam mendidik anak perempuan
Add caption
Well itu tadi  sekilas  pengalaman dan tips menghadapi menstruasi pertama. Ternyata ada banyak ilmu, yang harus diwariskan pada anak perempuan kita. Kamu bisa tambahkan sendiri, dari pengalaman pribadi.

Beberapa bulan pertama  pastilah, terjadi drama dan kebocoran disana – sini. Sabar ya mak  dan teruslah  upgrade, skill anak  gadis. Akhirnya  hari  - hari luar biasa ini, akan  menjadi biasa saja ****** donasaurus.com
PS:
Please lanjutkan dengan membaca komen dari teman - teman ,yang berbagi pengalaman tentang menstruasi pertama. Semoga memberi ispirasi.

Tags :

bm
Created by: Donasaurus

Feel free to connect with me on social media or leave me a comment lways be super happy to have a little chat about your ideas and opinions Love Dona

36 Comments

Jadi inget awal pertama kali menstruasi Bu Donna, sedikit panik tapi langsung ditenangin Mama hehe.

Reply

saya jadi inget pas ngajar kelas 5 dulu
sampe sedia pembalut di lemari guru
tiap hari aja ada yang mens dan rata-rata menarche
sekarang sudah bergeser ke usia yang lebih muda mbak, mulai kelas 3 dan 4 SD sudah mulai
makanya ortu kudu bener-bener paham banget masalah ini

Reply

jaman sekarang mudah banyak nformasi yg cukup, tdk di jaman aku. jadi banyak serba salahnya

Reply

Hehehe iya. Putri saya yang umur 10 tahun juga merasa masih terlalu kecil kalau sampai dapat haid. Dan emang mentalnya masih imut2, sih. Tapi tetep aja aku bekali dia pengetahuan awal tentang haid dan dia paham meski selalu berdoa agar ga mens di tahun ini Hahaha.

Reply

Jadi ingat anak pertamaku, sekarang sudah usia 11 tahun, sejak naik kelas 4 diajarin cuci CD sendiri karena hawatir belum mandiri saat haid pertamanya.

Langkah ini aku ambil, saat lihat ponakan kelas 5 sudah haid.

Reply

Waduh, hihi agak canggung juga ya kalau harus jelasin ttg haid k anak perempuan. Dulu saya hanya dijelaskan singkat sama ibu saya, saya yg banyak cari tau sendiri.

Kebetulan anak pertama saya laki2, dan anak'y baru 1. Jd belum ada bayangan jelasin ttg haid klo nanti dikasi anak perempuan. Hehe

Reply

dulu waktu pertama kali "dapet" jadi takut sendiri, karena antara siap nggak siap dan karena belum terbiasa, jadi terkesan aneh

Reply

Saya dulu SMP waktu dapet pertama kali haid, cuma lupa tepatnya di umur berapa. Tapi dulu belajar sendiri sih, ngomong sama Ibu pun saya malu. Tapi untungnya dulu punya warung, jadi kalo lagi dapet tinggal ngambil aja pembalutnya (itupun ngambilnya diem-diem) 😅😂
Walopun awal-awalnya saya bikin sendiri pake kain, saking malunya minta pembalut ke ortu 😂

Reply

Bener banget dukungan keluarga sangat diperlukan untuk mengembalikan rasa percaya diri

Reply

Saya ucapkan terimakasih Pak Ikrom sudah membantu gadis gadis kecil itu menghadapi menstruasi pertama mereka.

Reply

iya bener.kita dulu tidsk dibekali ilmu yg cukup.Dan pamali membicarakan menstruasi itu

Reply

Kak Farida sudah membantu menyiapkan mentalnya.Semoga anak gadis tidak terlalu panik nanti

Reply

Makasih banyak atas informasinya Bu dona, saya punya anak yang masih kecil, sharingnya sangat bermanfaat kalo nanti dia dapat mens pertama.

Reply

Hm jadi ingat sama dompet kecil lucu yang sengaja saya beli buat anak sulung. Saya bilang dompetnya untuk menyimpan pembalut yang dibawa ke sekolah. Dompet itu terinspirasi dari komik anak-anak dari Jepang lho.

Reply

Wah jadi ingat dulu, jika menstruasi datang tiba-tiba saat masih disekolah. Duh malunya, pulang paling akhir soalnya nunggu semuanya pulang dulu. Benar mbak, kita harus melakukan pendampingan saat anak mengalami menstruasi pertama supaya tidak minder dan bisa menjaga kebersihan diri saat menstruasi. ..

Reply

Betul, perlu mempersiapkan hal seperti ini sejak dini dan berulang. Supaya anak lebih siap dan tidak canggung, kaget saat menghadapinya. Di Jepang, お赤飯 (baca: Osekihan) masih dipergunakan sebagai tradisi salah satu perayaan saat anak gadis mendapatkan haid pertamanya. Selain itu, dipakai juga sebagai makanan untuk merayakan kelahiran bayi.

Reply

Tipsnya sangat berguna untuk anak yg baru menstruasi. Izin simpan linknya ya, mau share ke sepupu yang baru datang bulan.

Reply

mungkin info ini bisa dibagi ke sodara atau teman yg punya anak perempuan

Reply

yup semua perempua juga begitu.tujuan kita berbagi untuk mengurangi kepanikan

Reply

yup karena menstruasi berimej jelek memalukan jadi kita takut bercerita.sekarang sebagai ortu kita membuka wawasan baru

Reply

sama sama Mas Agus semoga artikel ini ada manfaatnya

Reply

aih keren itu Mom Utari

Reply

Mom Warni sudah selangkah lebih maju 😁

Reply

Yup sepakat ,orang tua harus jadi sumber informasi dan sumber dukungan untuk anak

Reply

waw keren terimakasih infonya Kak Arsita

Reply

Silakan kak semoga semakin banyak yang mendapat manfaat dari artikel ini

Reply

Ternyata dari makanan bisa mempengaruhi cepat tidaknya menstruasi ya, mbak. Saya baru tahu ni mbak🙈 duh thankiss mbak infonya, siap² juga ni besok kalau putri saya sudah menstruasi. Apa aja yang harus saya lakukan

Reply

Pertama kali mens pertamaku di smp kelas 2. Blank sama sekali make pembalut gimana krn g ada petunjuk cara pemakaian, al hasil bocor kemana2

Reply

saya malah pas mens pertama enggak ngeuh wkwkw, tiba-tiba celana semua merah. ibu saya yang pertama lihat. kirain saya berdarah kena benda beling. eh ternyata mens wkwkwk. awalnya sih bingung juga kudu gimana karena pas mens tuh kelas 6 SD udah mau ke SMP sih. jadi ya banyak diajarin sama ibu haha.

Reply

Setuju... anak perempuan memang perlu dikenalkan secara utuh tentang tubuhnya termasuk perihal menstruasi. Dulu saya ingat deh, urusan menstruasi saya pelajari sendiri, karena mungkin untuk orang terdahulu, membahas hal seperti ini tuh tabu. Padahal malah penting banget ya. Pas banget nih, qadarallah anak saya perempuan semua. Bisa jadi referensi buat mengenalkan menstruasi pada anak-anak saya. :)

Reply

Kok kayaknya ya, sekarang itu anak-anak cepet banget mensnya. Aku juga punya saudara yang kelas 3 SD udah mens. Umur 9 tahun kali mbak. Nggak kebayang sih gimana rasanya.

Reply

Sekarang sih sudah mulai memperkenalkan tentang baligh kepada 2 anak yang besar. Saya belikan mereka buku pengantar baligh kemudian saya jelaskan. Yang duluan paham malah yang sulung. Laki2. Persiapan memang harus ya Bun. Membicarakan haid bukan hal tabu.

Reply

Sejak kelas 5 SD anakku sudah bekal pouch yang isinya pembalut, celana dalam ganti dan plastik kosong di tas sekolahnya. Tapi baru kepake kelas 1 SMP hehehe, itu juga dia sendiri yang bilang nggak pake panik minta pembalut. Mungkin karena sudah sering diajak ngobrol soal menstruasi dan liat mamanya beli pembalut, sahabat-sahabatnya juga sudah mens jadi dia nggak kaget. Paling setelah dapat mens dikasih tahu lagi cara bersihkan pembalut dan vagina yang benar, juga diingatkan ibadahnya plus menutup aurat.

Reply

Persiapan buat keponakan cewe nih, mesti kasih tau maminya

Reply

Anak perempuanku udah kukasih tahu tentang bagaimana cara menggunakan pembalut sejak dia kelas 4 atau 5. Walaupun pada akhirnya dia baru mens kelas 1 SMP, itu pun saat dia ada di pondok pesantren, enggak di rumah. Yang membimbing dia ya pengasuh pondoknya. :)

Reply

Saya sedang dalam fase ini nih. Persiapan menghadapi anak gadis yang sepertinya segera dapet mens pertamanya. Nice sharing, Mbak

Reply
Connect