November 07, 2022

Pengalaman Pulih Setelah Operasi Miom dan Kista

gejala miom dan kista

Mengetahui Gejala Awal Miom Dan Kista 

Waktu remaja kupikir rasa sakit selama menstruasi itu hal yang biasa. Karena banyak teman-teman yang punya problem yang sama. Malah ada yang bilang rasa sakit saat haid akan hilang seiring bertambahnya usia kita. Walah, ternyata hal itu tidak berlaku padaku.

Bertambahnya usia bertambah pula, masalah seputar menstruasi yang aku alami.Tahun 2017 menstruasiku yang biasanya ramai lancar mulai tidak teratur. Awalnya aku masih  santai aja, malah seneng sesekali bebas dari kegiatan ngucek celana dalam yang bernoda.

Baru mulai khawatir saat periode menstruasiku semakin panjang.Biasanya selesai dalam 5 hari eh sudah 14 hari belum berhenti. Ada apa nih ?

Dari pada mengira-ngira,aku putuskan langsung konsultasi ke dokter saja. Singkat cerita dari dokter faskes pertama,aku  dirujuk ke dokter spesialis kandungan. Duarrrr....kaget pas lihat pemeriksaan USG ternyata ada dua miom  dengan diameter 2 dan 3 cm dalam rahimku. 

Mioma Uteri adalah tumor jinak yang dapat  tumbuh di dalam rahim atau di luar rahim. Periode menstuasi yang panjang diiringi  rasa nyeri adalah gejala yang umum Mioma dan Kista

Dokter spesialis kandungan kemudian  menjelaskan berbagai alternatif pengobatan miom. Mulai dari suntik,minum obat,sampai operasi. Untuk kasus miom di dalam rahim seperti aku, prosedur yang disarankan kepadaku waktu itu adalah Histerektomi – Pengangkatan rahim.

Mengingat faktor usiaku yang masih subur makmur, dokter menyarankan tidak terburu-buru mengambil keputusan. Sementara diberi resep obat Norelut, untuk menghentikan menstruasi saja dulu.Operasi atau pengobatan lain akan dibicarakan kemudian.

Setelah minum obat lebih kurang  tiga hari menstruasi berhenti.Sejak itu walau masih tidak teratur tetapi durasi menstruasiku normal. Empat tahun berlalu nyaris tanpa keluhan bahkan akupun hampir lupa kalau ada miom yang masih bersarang di rahimku.

Memasuki tahun 2022, aku  kembali mengalami durasi menstruasi yang beneran tidak normal.Setelah 6 minggu tidak ada tanda-tanda akan usai,aku pikir sudah saatnya konsultasi ke dokter. 

Seorang tetangga menyarankan aku untuk ke dokter spesialis kandungan di Puskesmas Sukarami Palembang saja. Gak ada salahnya mengikuti saran itu.Selain jaraknya relatif dekat dari rumah,dia bilang dokternya ramah dan kooperatif.

operasi miom
3 Jenis Operasi Miom

Memilih Dokter dan Rumah Sakit Untuk Tindakan Operasi Miom

Pertama ketemu dr. Trisno Kushartoyo, aku langsung menceritakan resume penyakitku. Kemudian beliau memeriksaku  dengan alat ultrasonography (USG). 

Ukuran miom dalam rahim tidak banyak berubah. Hanya saja beliau mengingatkan kemungkinan  jumlah tumor yang ada di rahimku lebih banyak  dari yang terlihat di monitor USG.

Mendengar itu aku langsung mengemukakan niatku untuk operasi miom. Sekalian minta rekomendasi beliau nama dokter spesialis  kandungan untuk operasi laparotomi miom uteri.

Pada secarik kertas dokter Tris menuliskan tiga nama dokter spesialis yang disebutnya “paling jago” menangani operasi organ reproduksi di Kota Palembang.

Wadidaw, para dokter prakteknya di Rumah Sakit Hermina di Jalan Basuki Rahmat-Palembang.Lokasi cukup jauh dari rumah akan membuat ribet urusan bolak-balik shift jaga nantinya. Menangapi protesku dokter Tris bilang, jangan pikirkan jaraknya fokus saja pada dokternya.

Setelah mendapat surat rujukan,awalnya biar enggak repot aku mau melakukan pendaftaran secara online saja. Tapi seorang teman menyarankan agar datang langsung ke bagian informasi rumah sakit. Lantaran ia sudah pernah kecewa setelah ngantri lama, ternyata dokter yang dituju hari itu  tidak menerima pasien BPJS.

Akhirnya aku ikuti saranya untuk  datang  langsung saja.Sesampai di meja informasi kutunjukan daftar nama – nama dokter tadi.Siapa diantara mereka yang praktek hari ini? Ada dr.Rizal Sanif,Sp.OG (K) Onk.MARS yang buka praktek hari itu.

Konsultasi pertamaku berlangsung singkat padat.Dr.Rizal mengatakakan ukuran miomku masih bisa diangkat dengan operasi konvensional Laparotomi. Syaratnya aku tidak sedang menstruasi saat operasi dilakukan.

Haduh biyung, syaratnya bikin bingung. Mengingat kacaunya jadwal menstruasiku,bagaimana aku bisa memastikan kapan  aku bersih dari menstruasi. Petugas bagian kebidanan yang mengatur jadwal operasi terlihat sama bingungnya. Kemudian ia memberiku waktu 1 bulan untuk datang kembali,dengan harapan saat itu menstruasiku sudah berhenti.

Persiapan Mental dan Fisik Sebelum Operasi Miom 

Terus terang akutuh gelisah juga  mendengar cerita komplikasi operasi miom dari  sesama pasien di ruang tunggu. Ada yang harus transfusi darah dulu sebelum operasi,ada yang mengalami komplikasi setelah operasi hingga harus duduk di korsi roda karena tak sanggup berdiri. Pertanyaanku kok bisa gitu ya?

Aku tidak kompeten menjelaskannya secara keilmuan,silakan nanti bestie mencari informasi yang lebih valid.Tapi secara awam aku dapat memahami kenapa sampai terjadi komplikasi. 

Gini loh,menstruasi dengan durasi yang panjang akan membuat tubuh kehilangan banyak darah. Hal ini dapat menyebabkan tubuh mengalami dua masalah sekaligus yaitu kurang darah (anemia) dan atau darah rendah (hipotensi). 

Hinga operasi miom yang dilakukan dalam kondisi anemia atau hipotensi akan memperbesar resiko komplikasi. 

Menurutku penyakit miom bukanlah kondisi darurat yang harus dilakukan tindakan operasi saat itu juga. Buktinya aku bisa menunda operasi sampai kondisi memungkinkan untuk dilakukan tindakan laparatomi.

Jadi buat bestie yang ada miom dan sedang mengalami menstruasi abnormal jangan panik atau buru-buru minta dioperasi. Sedapat mungkin pulihkan diri terlebih dahulu.

Nah, seperti pengalamanku sembari menunggu (walau tanpa kepastian) haid berhenti aku mulai mengkondisikan tubuhku untuk siap menjalani operasi.

Cek kesehatan dan Asupan Vitamin Sebelum Operasi Miom

Pemeriksaan kesehatan jauh-jauh hari sebelum tindakan operasi, sangat bermanfaat mengurangi faktor resiko komplikasi.Apalagi aku agak khawatir karena  selama 2 bulan menstruasi tanpa henti berat badanku  turun 5 kg.

Dalam situasi lain aku bakalan teriak hore-hore,karena sukses menurunkan berat badan.Tapi kali ini penurunan  berat badan yang lumayan drastis bikin aku siaga bahaya anemia dan hipotensi.

Hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah melakukan cek darah. Jadi meski hanya memeriksa  tekanan darah,hemoglobin( Hb), kadar gula dan kolesterol tapi cukuplah untuk mengetahui status tubuh terkini.

Setelah membaca hasil cek darahku, dokter meresepkan beberapa obat generic standar seperti tablet tambah darah,tablet kolesterol dan parasetamol. 

Sebagai tambahan aku membeli sendiri Vitamin C dan Vitamin E di toko obat dekat rumah. Semua vitamin aku  minum sampai satu hari menjelang operasi.

Aktif Bergerak dan Olahraga

Demi menjaga perasaan keluarga,aku berusaha untuk terlihat  tenang dan santai.Walau sebenarnya cemas juga memikirkan risiko komplikasi operasi. Gimana nih biar enggak stress?

Kebetulan beberapa laman kesehatan mengulas tentang olahraga untuk mengurangi kecemasan dan stress. Untungnya aku bukan olahragawan dadakan. Minimal dua kali seminggu aku jalan pagi keliling-liling kampung.

 Jarak tempuh tidak begitu panjang sekitar  4-5 kilo meter p/p. Olahraga disambil bikin foto dan video untuk konten media sosial. Lumayan membantu mengalihkan pikiran, mengurai stress dan menghasilkan cuan.

Oya bestie, setiap orang punya daya tahan dan kondisi penyakit yang berbeda. Aktivitas berjalan kaki yang aku lakukan mungkin tidak cocok untuk semua orang. Maka aku sarankan kalian cari-carilah info tentang aktivitas fisik yang sesuai untuk kondisi tubuh kamu.

cepat-pulih-setelah-operasi-mioma-kista
Tips cepat pulih setelah operasi

 Operasi Miom Bonus Kista

Satu bulan tenggat waktu  untuk memastikan jadwal operasi sudah tiba ternyata menstruasiku belum berhenti juga. Mengingat syarat yang diberikan dokter Rizal,aku putuskan untuk tidak lapor dulu ke rumah sakit.Kupikir percuma juga datang,toh mereka belum  dapat menentukan jadwal operasi.

Enam minggu kemudian barulah haid benar-benar berhenti. Aku buru-buru menemui petugas pengatur jadwal operasi di bagian kebidanan RS.Hermina. Setelah pemeriksaan standar sebelum operasi dan tes SWAB. 

Aku dinyatakan siap untuk tindakan operasi dan harus masuk rumah sakit sore itu juga. Sebab operasi akan dilakukan besok  Jumat tanggal  29 Juli 2022  pukul  5.30 pagi. 

Hadehhhh, bergegaslah aku pulang ke rumah untuk mengabari keluarga.

Sekitar jam 4 subuh seorang perawat membawaku dengan kursi roda dari kamar rawat inap kebidanan  berada di lantai 3 ke ruang operasi yang  berada di lantai dasar rumah sakit.

Ruangan operasi itu tak seberapa besar dan suhunya dingiiiiiin banget.Kudengar juga suara petugas lain dengan suara cukup keras menyebutkan jumlah surgical instrument yang disusunnya di atas nampan.

Petugas memasang beberapa alat di lengan dan dadaku.Seorang petugas yang agak tidak ramah memasukan selang kateter ke vagina ku. Berbarengan dengan petugas anestesi bersiap membius, dokter Rizal datang menyapa. Aku berdoa dalam hati menyerahkan hidup dan matiku pada Allah.

Sekitar pukul 08.30 aku  terjaga dengan rasa kebelet ingin buang air kecil dan air besar. Perutku kaku seperti  menelan sekeping papan.Kuraba plaster anti air yang ditempel vartikal di bawah pusatku.

 Melihat aku mulai bergerak petugas memanggil kakak perempuanku Rina yang menunggu di depan kamar operasi. Sayup kudengar suara Rina menanyakan kondisiku. Petugas  menjawab bahwa operasi sukses,aku sudah sadar dan tidak perlu transfusi darah. Kemudian Rina  menghampiriku sambil membawa dua kantong plastik. 

Ulala kaget juga, kok jadi dua kantong?

 Selama ini aku tahunya hanya miom  ternyata ada kista pula rupanya. Maaf ya, karena  kurang enak dilihat  aku tidak  tampilkan foto-foto miom dan kistaku. Aku ceritakan saja bagaimana penampakan mereka.

Di plastik pertama kulihat  ada  3 potong  jaringan mirip pentol bakso berwarna coklat keputihan yang kemudian aku tahu adalah tumor miom. 

Di kantong berikutnya 4 potongan jaringan yang bentuknya  mirip gajih berwarna coklat keputihan  adalah Kista yang jadi bonus operasiku.

miom tumbuh di dalam rahim
Lokasi pertumbuhan Miom dan Kista 

Tiga hari setelah operasi,aku merasa baik-baik saja. Tidak merasa pusing,lemah atau sakit di perut. Cuma terasa nyerih kalau tiba-tiba perut terguncang karena batuk.

Walau harus dilakukan dengan slow motion aku sudah bisa duduk berdiri dan ke kamar mandi tanpa bantuan. Ringkasnya hari Minggu 31 Juli 2022 aku sudah boleh pulang.

Masa Pemulihan Setelah Operasi Miom

Satu minggu pertama  pasca operasi, aku putuskan membatasi diri tidak ke luar rumah. Pertimbanganku begini, walaupun aku merasa sudah sehat tapi operasi miom adalah ‘peristiwa besar’ untuk tubuhku.

Luka jahitan di luar  sudah kering,tapi luka di dalam  belum sembuh.Tubuh perlu waktu menyambungkan lagi beberapa bagian agar kembali berfungsi. Selama proses pemulihan ganguan infeksi atau alergi bisa berakibat fatal. Jadi lebih baik aku  duduk manis nonton drakor di rumah saja.

Kontrol pertama pasca operasi dilakukan 7 hari kemudian. Plaster tahan air yang tidak boleh diganti-ganti sejak hari operasi akhirnya dibuka. Alhamdulilah luka operasi sepanjang 10cm sudah kering dan rapi.

Dr.Rizal tidak meresepkan obat lagi. Beliau menyuruhku menghabiskan saja obat-obatan yang diberikan untuk bekal pulang setelah operasi kemarin. Aku diminta datang satu minggu lagi, untuk membaca hasil pemeriksaan Patologi (PA).

Dua minggu setelah operasi,obat-obatan wajib minum dari rumah sakit sudah habis. Alhamdulilah aku sudah bergerak normal,tidak merasa sakit meski batuk atau tiba-tiba tubuh terguncang. Untuk mempercepat penyembuhan luka dan  menjaga stamina aku masih terus melanjutkan minum vitamin C dengan dosis 500mg sebutir sehari.

Sesuai jadwal aku kembali ke Rumah Sakit Hermina Palembang untuk mengetahui hasil PA. Dari hasil pemeriksaan PA  tidak ada tanda-tanda keganasan pada tumor.Tetapi disimpulkan bahwa aku mengalami Andenomiosis Uteri dan Endometriosis Ovarium.

Yaoloh....apalagi ini ?

Secara ringkas Dokter Rizal menerangkan bahwa darah menstruasi  yang seharusnya di arahkan untuk keluar ternyata malah diputar balik ke dalam rahim. Darah tersebut akhirnya mengendap dan tidak bisa keluar. Menyebabkan penebalan dinding rahim dan mengiritasi jaringan yang berada disekitarnya. 

Beliau merekomendasikan untuk mengikuti terapi injeksi hormon yang dapat membantu mengembalikan darah kejalan yang benar. Aku diberi surat rujukan ke unit Ongkologi dan Ginekologi Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang. 

Nah, nanti aku bakalan cerita gimana rasanya setelah 3 kali injeksi Endrolin.

Tags :

bm
Created by: Donasaurus

Feel free to connect with me on social media or leave me a comment lways be super happy to have a little chat about your ideas and opinions Love Dona

26 Comments

Ya allah,berat banget aku bayanginnya,dan penasaran untuk tahu kelanjutannya,semoga selalu diberi kesehatan yang prima ya kak.

Reply

Baca pengalaman mba Dona operasi miom saya jadi ikut ngerasain deg-degan nya. Pasti waktu itu rasanya nano-nano ya mba, apalagi pas berat badan turun sampe 5 kg gara-gara haid yang ga berhenti.wuih luar biasa sekali. Semoga sekarang mba Dona udah sehat dan pulih normal lagi. Semangaat!

Reply

Alhamdulillah ya akhirnya operasinya berjalan lancar. Semoga sehat selalu ya. Jujur saya sih penasaran sama penampakan mio dan kistanya. Hehehe ... Jadinya membayangkan bakso dan lemak hahaha

Reply

Alhamdulillah operasi miom dan kistanya berjalan lancar ya Mbak, gapapa penyakit ini datang memang jadi penghapus dosa2nya kita Mbak.. Jaga kesehatanmu yaa Mbak

Reply

Saya juga ada miom mba pernah dicek agak besar, tapi kata dokter nanti saja ambilnya kalau ibu hamil lagi, saya aja gak tau kapan hamil lagi 😅

Reply

Lengkap banget, mbak ceritanya. Jujur, ini jadi pengetahuan baru banget buatku. Terima kasih. Semoga mbak segera sehat dan pulih kembali

Reply

Saya juga pernah operasi pengangkatan myom. Lalu myomnya (yang sudah dikeluarkan) diperiksa di lab untuk lihat ada kecenderungan jadi tumor atau kanker ganas atau tidak. Syukurlah tidak. Saya berubah gaya hidup jadi lebih sehat sejak saat itu.

Reply

Terbayang rasa kaget sekaligus lega saat pertama kali tahu ada miom yang jadi penyebab haid tak teratur.
Semoga setelah rangkaian pengobatan kembali sehat seperti sedia kala ya mbak

Reply

Siapapun yang dengar kata operasi pastinya takut ya mba tapi salut sma mb dona yang berani melakukannya demi ksehatan ya alhamdulilah operasinya berjalan lancar semoga lekas pulih kembali ya mba..

Reply

Baca ini aku jadi deh deg an mbak
Semoga lekas pulih ya mbak
Bisa sehat kembali dan beraktivitas seperti biasa

Reply

Ya Allah ternyata stuggle banget buat bisa pulilh dari miom, terima kasih sudah membagi ceritanya ya mbak Dona, saya jadi tahu banyak tentang miom karena baca tulisan ini.

Reply

Semangat mbak Dona!

Pengalaman yang hampir sama pernah kami alami juga, ya akhirnya operasi. Jadi memang bertindak lebih dini saat menemukan sesuatu yang ganjil pada tubuh kita itu, penting banget.

Reply

Kuat selalu ya kak Dona, sehat-sehat dan terus semangat.. Jadi pembelajaran buat kaum hawa pastinya.
Kakak daku juga operasi miom tapi sekalian operasi Caesar.

Reply

Alhamdulilah masih bisa tabah menjalaninya.thanks sdh mampir

Reply

Alhamdulilah sudah bisa beraktivitas dengan normal

Reply

Mirip banget sama bakso yang di belah belah gitu

Reply

nah itu dia,aku juga ditunda 5 tahun nunggu nunggu hamil eh hamil kagak sakit iya wkkkk

Reply

semoga bermanfaat untuk Bening

Reply

alhamdulilah semoga kita sehat selalu ya kak

Reply

amin ,thanks sudah mampir

Reply

iya kalo ditunda tunda takutnya tambah umur tambah gede risikonya

Reply

setuju,sebelum nanti terlambat pengobatanya

Reply

makasih sudah mampir kalo Dee punya masalah yang sama segera priksa k dokter ya Dee

Reply

semoga bermanfaat buat pengetahuan ya

Reply

iya, Dokter biasanya menyarankan pasien untuk hamil biar miomnya sekalian diambil gitu.Tapi dengan pertimbangan ukuran tumor dan kondisi kesehatan pasien juga

Reply
Connect