Mengetahui Gejala Awal
Miom Dan Kista
Waktu remaja
kupikir rasa sakit selama menstruasi itu hal yang biasa. Karena banyak teman-teman yang punya problem yang
sama. Malah ada yang bilang rasa sakit saat haid akan hilang seiring bertambahnya
usia kita. Walah, ternyata hal itu tidak berlaku padaku.
Bertambahnya usia
bertambah pula, masalah seputar menstruasi yang aku alami.Tahun 2017
menstruasiku yang biasanya ramai lancar mulai tidak teratur. Awalnya aku
masih santai aja, malah seneng sesekali
bebas dari kegiatan ngucek celana dalam yang bernoda.
Baru mulai
khawatir saat periode menstruasiku semakin panjang.Biasanya selesai dalam 5 hari
eh sudah 14 hari belum berhenti. Ada apa nih ?
Dari pada
mengira-ngira,aku putuskan langsung konsultasi ke dokter saja. Singkat cerita dari
dokter faskes pertama,aku dirujuk ke dokter
spesialis kandungan. Duarrrr....kaget pas
lihat pemeriksaan USG ternyata ada dua miom dengan diameter 2 dan 3 cm dalam rahimku.
Mioma Uteri adalah tumor jinak yang dapat tumbuh di dalam rahim atau di luar rahim. Periode menstuasi yang panjang diiringi rasa nyeri adalah gejala yang umum Mioma dan Kista
Dokter spesialis
kandungan kemudian menjelaskan berbagai
alternatif pengobatan miom. Mulai dari suntik,minum obat,sampai operasi. Untuk
kasus miom di dalam rahim seperti aku, prosedur yang disarankan
kepadaku waktu itu adalah Histerektomi – Pengangkatan rahim.
Mengingat faktor
usiaku yang masih subur makmur, dokter menyarankan tidak terburu-buru
mengambil keputusan. Sementara diberi resep obat Norelut, untuk
menghentikan menstruasi saja dulu.Operasi atau pengobatan lain akan dibicarakan
kemudian.
Setelah minum obat
lebih kurang tiga hari menstruasi berhenti.Sejak itu walau masih tidak teratur tetapi durasi menstruasiku normal.
Empat tahun berlalu nyaris tanpa keluhan bahkan akupun hampir lupa kalau ada
miom yang masih bersarang di rahimku.
Memasuki tahun
2022, aku kembali mengalami durasi
menstruasi yang beneran tidak normal.Setelah 6 minggu
tidak ada tanda-tanda akan usai,aku pikir sudah saatnya konsultasi ke
dokter.
Seorang tetangga menyarankan aku untuk ke dokter spesialis
kandungan di Puskesmas Sukarami Palembang saja. Gak ada
salahnya mengikuti saran itu.Selain jaraknya relatif dekat dari rumah,dia bilang
dokternya ramah dan kooperatif.
|
3 Jenis Operasi Miom |
Memilih Dokter dan
Rumah Sakit Untuk Tindakan Operasi Miom
Pertama ketemu dr.
Trisno Kushartoyo, aku langsung menceritakan resume penyakitku. Kemudian
beliau memeriksaku dengan alat
ultrasonography (USG).
Ukuran miom dalam rahim tidak banyak berubah. Hanya
saja beliau mengingatkan kemungkinan jumlah tumor yang ada di rahimku lebih banyak dari yang terlihat di monitor USG.
Mendengar itu aku
langsung mengemukakan niatku untuk operasi miom. Sekalian minta rekomendasi
beliau nama dokter spesialis kandungan
untuk operasi laparotomi miom uteri.
Pada secarik
kertas dokter Tris menuliskan tiga nama dokter spesialis yang disebutnya “paling
jago” menangani operasi organ reproduksi di Kota Palembang.
Wadidaw, para
dokter prakteknya di Rumah Sakit Hermina di Jalan Basuki Rahmat-Palembang.Lokasi
cukup jauh dari rumah akan membuat ribet urusan bolak-balik shift jaga nantinya.
Menangapi protesku dokter Tris bilang, jangan pikirkan jaraknya fokus saja pada
dokternya.
Setelah mendapat
surat rujukan,awalnya biar enggak repot aku mau melakukan pendaftaran secara
online saja. Tapi seorang teman menyarankan agar datang langsung ke bagian
informasi rumah sakit. Lantaran ia sudah pernah kecewa setelah ngantri lama,
ternyata dokter yang dituju hari itu
tidak menerima pasien BPJS.
Akhirnya aku ikuti
saranya untuk datang langsung saja.Sesampai di meja informasi kutunjukan
daftar nama – nama dokter tadi.Siapa diantara mereka yang praktek hari ini? Ada
dr.Rizal Sanif,Sp.OG (K) Onk.MARS yang buka praktek hari itu.
Konsultasi
pertamaku berlangsung singkat padat.Dr.Rizal mengatakakan ukuran miomku masih
bisa diangkat dengan operasi konvensional Laparotomi. Syaratnya aku tidak sedang
menstruasi saat operasi dilakukan.
Haduh biyung, syaratnya bikin bingung. Mengingat kacaunya
jadwal menstruasiku,bagaimana aku bisa memastikan kapan aku bersih dari menstruasi. Petugas bagian
kebidanan yang mengatur jadwal operasi terlihat sama bingungnya. Kemudian ia memberiku
waktu 1 bulan untuk datang kembali,dengan harapan saat itu menstruasiku sudah
berhenti.
Persiapan Mental dan Fisik Sebelum Operasi Miom
Terus terang
akutuh gelisah juga mendengar cerita komplikasi operasi miom dari sesama pasien di ruang tunggu. Ada yang harus transfusi darah dulu sebelum operasi,ada yang mengalami komplikasi setelah operasi hingga harus duduk di korsi roda karena tak sanggup berdiri. Pertanyaanku kok bisa gitu ya?
Aku tidak
kompeten menjelaskannya secara keilmuan,silakan nanti bestie mencari informasi
yang lebih valid.Tapi secara awam aku dapat memahami kenapa sampai terjadi komplikasi.
Gini loh,menstruasi dengan durasi
yang panjang akan membuat tubuh kehilangan banyak darah. Hal ini dapat
menyebabkan tubuh mengalami dua masalah sekaligus yaitu kurang darah (anemia)
dan atau darah rendah (hipotensi).
Hinga operasi miom yang dilakukan
dalam kondisi anemia atau hipotensi akan memperbesar resiko komplikasi.
Menurutku penyakit miom bukanlah kondisi darurat yang harus dilakukan tindakan operasi saat itu juga. Buktinya aku bisa menunda operasi sampai kondisi memungkinkan untuk dilakukan tindakan laparatomi.
Jadi buat bestie yang ada miom dan sedang mengalami menstruasi abnormal jangan panik atau buru-buru minta dioperasi. Sedapat mungkin pulihkan diri terlebih dahulu.
Nah, seperti pengalamanku sembari
menunggu (walau tanpa kepastian) haid berhenti aku mulai mengkondisikan tubuhku
untuk siap menjalani operasi.
Cek kesehatan dan
Asupan Vitamin Sebelum Operasi Miom
Pemeriksaan kesehatan jauh-jauh hari sebelum tindakan operasi, sangat bermanfaat mengurangi faktor resiko komplikasi.Apalagi aku agak khawatir karena selama 2 bulan menstruasi tanpa henti berat badanku turun 5 kg.
Dalam situasi lain aku bakalan teriak hore-hore,karena sukses menurunkan berat badan.Tapi kali ini penurunan berat badan yang lumayan drastis bikin aku siaga bahaya anemia dan hipotensi.
Hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah melakukan cek darah. Jadi meski hanya memeriksa tekanan
darah,hemoglobin( Hb), kadar gula dan kolesterol tapi cukuplah untuk mengetahui status tubuh
terkini.
Setelah membaca
hasil cek darahku, dokter meresepkan beberapa obat generic standar seperti tablet tambah
darah,tablet kolesterol dan parasetamol.
Sebagai tambahan
aku membeli sendiri Vitamin C dan Vitamin E di toko obat dekat rumah. Semua
vitamin aku minum sampai satu hari menjelang operasi.
Aktif Bergerak dan
Olahraga
Demi menjaga perasaan keluarga,aku berusaha untuk terlihat tenang dan santai.Walau sebenarnya cemas juga memikirkan risiko komplikasi operasi. Gimana nih biar enggak stress?
Kebetulan beberapa laman kesehatan mengulas tentang olahraga untuk mengurangi kecemasan dan stress. Untungnya aku
bukan olahragawan dadakan. Minimal dua kali
seminggu aku jalan pagi keliling-liling kampung.
Jarak tempuh tidak begitu panjang
sekitar 4-5 kilo meter p/p. Olahraga
disambil bikin foto dan video untuk konten media sosial. Lumayan membantu
mengalihkan pikiran, mengurai stress dan menghasilkan cuan.
Oya bestie, setiap
orang punya daya tahan dan kondisi penyakit yang berbeda. Aktivitas berjalan kaki
yang aku lakukan mungkin tidak cocok untuk semua orang. Maka aku sarankan
kalian cari-carilah info tentang aktivitas fisik yang sesuai untuk kondisi
tubuh kamu.
|
Tips cepat pulih setelah operasi |
Operasi
Miom Bonus Kista
Satu bulan tenggat
waktu untuk memastikan jadwal operasi
sudah tiba ternyata menstruasiku belum berhenti juga. Mengingat syarat yang
diberikan dokter Rizal,aku putuskan untuk tidak lapor dulu ke rumah sakit.Kupikir
percuma juga datang,toh mereka belum
dapat menentukan jadwal operasi.
Enam minggu
kemudian barulah haid benar-benar berhenti. Aku buru-buru menemui
petugas pengatur jadwal operasi di bagian kebidanan RS.Hermina. Setelah
pemeriksaan standar sebelum operasi dan tes SWAB.
Aku dinyatakan siap untuk tindakan
operasi dan harus masuk rumah sakit sore itu juga. Sebab operasi akan dilakukan
besok Jumat tanggal 29 Juli 2022
pukul 5.30 pagi.
Hadehhhh,
bergegaslah aku pulang ke rumah untuk mengabari keluarga.
Sekitar jam 4
subuh seorang perawat membawaku dengan kursi roda dari kamar rawat inap
kebidanan berada di lantai 3 ke ruang
operasi yang berada di lantai dasar rumah
sakit.
Ruangan operasi itu
tak seberapa besar dan suhunya dingiiiiiin banget.Kudengar
juga suara petugas lain dengan suara cukup keras menyebutkan jumlah surgical
instrument yang disusunnya di atas nampan.
Petugas memasang
beberapa alat di lengan dan dadaku.Seorang petugas yang agak tidak ramah
memasukan selang kateter ke vagina ku. Berbarengan dengan petugas anestesi
bersiap membius, dokter Rizal datang menyapa. Aku berdoa dalam hati
menyerahkan hidup dan matiku pada Allah.
Sekitar pukul
08.30 aku terjaga dengan rasa kebelet
ingin buang air kecil dan air besar. Perutku kaku seperti menelan sekeping papan.Kuraba plaster anti air
yang ditempel vartikal di bawah pusatku.
Melihat aku mulai bergerak petugas memanggil
kakak perempuanku Rina yang menunggu di depan kamar operasi. Sayup kudengar
suara Rina menanyakan kondisiku. Petugas
menjawab bahwa operasi sukses,aku sudah sadar dan tidak perlu transfusi
darah. Kemudian Rina menghampiriku
sambil membawa dua kantong plastik.
Ulala kaget juga, kok jadi dua kantong?
Selama ini aku
tahunya hanya miom ternyata ada kista
pula rupanya. Maaf ya, karena kurang enak dilihat aku tidak tampilkan foto-foto miom dan kistaku. Aku ceritakan saja bagaimana penampakan mereka.
Di plastik pertama kulihat ada 3
potong jaringan mirip pentol bakso berwarna
coklat keputihan yang kemudian aku tahu adalah tumor miom.
Di kantong
berikutnya 4 potongan jaringan yang bentuknya mirip gajih berwarna coklat keputihan adalah Kista yang jadi bonus operasiku.
|
Lokasi pertumbuhan Miom dan Kista |
Tiga hari setelah
operasi,aku merasa baik-baik saja. Tidak merasa pusing,lemah atau sakit di perut. Cuma terasa nyerih kalau tiba-tiba
perut terguncang karena batuk.
Walau harus dilakukan dengan slow motion aku sudah bisa duduk berdiri
dan ke kamar mandi tanpa bantuan. Ringkasnya hari Minggu 31 Juli 2022 aku
sudah boleh pulang.
Masa Pemulihan Setelah Operasi Miom
Satu minggu pertama pasca operasi, aku putuskan membatasi diri tidak ke luar rumah. Pertimbanganku
begini, walaupun aku merasa sudah sehat tapi operasi miom adalah ‘peristiwa besar’
untuk tubuhku.
Luka jahitan di
luar sudah kering,tapi luka di dalam belum sembuh.Tubuh perlu waktu menyambungkan lagi beberapa bagian agar
kembali berfungsi. Selama proses pemulihan ganguan infeksi atau alergi bisa
berakibat fatal. Jadi lebih baik aku duduk
manis nonton drakor di rumah saja.
Kontrol pertama
pasca operasi dilakukan 7 hari kemudian. Plaster tahan air yang tidak boleh diganti-ganti
sejak hari operasi akhirnya dibuka. Alhamdulilah luka operasi sepanjang 10cm
sudah kering dan rapi.
Dr.Rizal tidak meresepkan obat lagi. Beliau menyuruhku menghabiskan saja obat-obatan yang diberikan untuk
bekal pulang setelah operasi kemarin. Aku diminta datang satu minggu lagi,
untuk membaca hasil pemeriksaan Patologi (PA).
Dua minggu setelah
operasi,obat-obatan wajib minum dari rumah sakit sudah habis. Alhamdulilah aku sudah
bergerak normal,tidak merasa sakit meski batuk atau tiba-tiba tubuh terguncang.
Untuk mempercepat penyembuhan luka dan menjaga
stamina aku masih terus melanjutkan minum vitamin C dengan dosis 500mg sebutir
sehari.
Sesuai jadwal aku
kembali ke Rumah Sakit Hermina Palembang untuk mengetahui hasil PA. Dari hasil
pemeriksaan PA tidak ada tanda-tanda
keganasan pada tumor.Tetapi disimpulkan bahwa aku mengalami Andenomiosis Uteri
dan Endometriosis Ovarium.
Yaoloh....apalagi ini
?
Secara ringkas Dokter
Rizal menerangkan bahwa darah menstruasi yang
seharusnya di arahkan untuk keluar ternyata malah diputar balik ke dalam rahim.
Darah tersebut akhirnya mengendap dan tidak bisa keluar. Menyebabkan penebalan
dinding rahim dan mengiritasi jaringan yang berada disekitarnya.
Beliau
merekomendasikan untuk mengikuti terapi injeksi hormon yang dapat membantu
mengembalikan darah kejalan yang benar. Aku diberi surat rujukan ke unit Ongkologi dan
Ginekologi Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang.
Nah, nanti aku bakalan cerita
gimana rasanya setelah 3 kali injeksi Endrolin.