Masak Pindang Ala Kota VS Masak Pindang Ala Desa
Sekilas Gastronomi Pindang Palembang
Saat aku tiba di halaman rumah Boen Tjit yang luas. Sesi pertama acara Masak Di Pinggir Sungai baru saja dimulai.Teras berlantai kayu sedikit berderak ,saat sandal jepit ku menapak naik.
Meja dan kursi mungil warna-wani , memenuhi teras rumah disulap jadi caffee dadakan. Pemuda dan pemudi yang sering aku temui,di event-event budaya sudah duduk manis.
Lirik sana-sini cuma ada satu kursi yang tersisa. Bagian depan, paling pojok pula. Aku ngikik dalam hati.Indonesia banget deh, biar datang terlambat pasti dapet duduk depan.
Panci dan sederet condiment pindang tersusun rapi. Di belakang meja bertaplak kuning, sudah bersiap Yudhy Syarofie. Budayawan dan Staff Ahli Cagar Budaya Sumatera Selatan ini, siap unjuk kebolehan masak pindang.
Melihat dari bumbu yang mudah didapat.Serta proses memasaknya yang relatif mudah. Sepertinya pindang sudah dimasak nenek moyang Wong Plembang selama ratusan tahun. Jadi gak heran semua perempuan di Sumatera Selatan bisa masak pindang.
Tapi yang istimewa dari acara masak pindang kali ini karena juru masaknya adalah Yudhy Syarofie.Yup, sebagai budayawan yang asli Pelembang. Beliau pasti punya banyak info seputar gastronomi pindang Sumatera Selatan.
Bumbu Pindang Ala Sumatera Selatan
Asimilasi dan akulturasi yang berkembang sejak zaman Sriwijaya.Turut mempengaruhi budaya kuliner masyarakat Sumatera Selatan. Demikian juga cara memasak pindang .
Sekarang ada dua jenis pindang yang popular di Sumatera Selatan. Yaitu pindang ikan dan pindang tulang. Sebenarnya semua jenis ikan dapat dimasak pindang.Tapi karena kondisi geografis Sumatera Selatan yang berada di daerah perairan darat. Maka yang paling sering dimasak pindang adalah ikan air tawar.
![]() |
Sahabat Cagar Budaya Palembang |
BTW,pindang yang kita obrolin ini, bukan ikan pindang gereh yang dijual dalam besek bambu kecil. Tapi pindang gulai berempah tanpa santan kelapa.
Bumbu yang digunakan dalam dua pindang ini pada dasarnya sama saja. Seperti cabe, bawang Putih,bawang merah,kunyit,jahe,laos,daun salam,dau kemangi dan serai.
Asam-asaman yang digunakan untuk masak pindang
Nah, untuk asam ada beberapa jenis yang biasa digunakan.Tergantung musim atau ketersedian saja. Misalnya tomat ceri , yang biasa disebut cung kediro.Kemudian ada belimbing wuluh atau belimbing besi.
Ada juga yang menggunakan, asam kandis atau asam gelugur. Berdasarkan pengalaman pribadi, kedua asam yang terakhir itu, memiliki rasa asam tingkat dewa.Semakin lama mereka berada di dalam kuah, maka rasa kuah akan semakin asam. Jadi kalau dirasa asamya sudah pas,segera singkirkan dari kuah.
Selain garam, beberapa resep pindang menggunakan terasi, gula pasir atau gula merah sebagai penyedap rasa pindang. Dan ada satu yang khas dari pindang kami di Sumatera Selatan. Yaitu menambahkan potongan buah nanas saat masak pindang.
Beda Masak Pindang Ala Kota Dan Pindang Ala Desa
Meskipun sudah lama tahu, bahwa tiap daerah di Sumatera Selatan memiliki pindang versinya sediri. Tapi akutuh baru paham, setelah mendengar penjelasan Pak Yudhy .
Selain ketersedian bahan,ternyata keragaman cara masak pindang ada hubunganya dengan kebiasaan penduduk di masing-masing wilayah.
Misalnya dulu penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan dengan aktivitas berdagang atau bekerja sebagai buruh. Mereka mengembangkan cara masak pindang yang lebih praktis dari pada masyarakat di pedesaan.
Semua bumbu pindang kota, akan digeprek atau diiris-iris saja.Kemudian langsung dicemplungkan ke dalam panci. Sementara orang desa yang berprofesi sebagai petani atau nelayan biasanya lebih santai.Mereka punya waktu luang, untuk menggiling semua bumbu sampai halus.
Jadi ringkasnya pindang kota dan pindang desa itu berbeda pada cara pengolahan bumbu.
Pindang Serani Untuk Belanda
Siapa sangka, lamanya orang Belanda bermukim di Sumatera Selatan, turut andil melahirkan satu lagi varian pindang. Walau orang Belanda yang bermukim di pesisir pantai, gemar makan ikan Harring mentah. Ternyata mereka tidak tahan amisnya kaldu ikan dalam kuah pindang.
Maka munculah ide untuk menggoreng dulu ikan sebelum diceburkan kedalam kuah pindang.Dan jadilah varian pindang baru dengan ikan goreng. Pindang itu kemudian dikenal dengan nama pindang serani.
Walau belum ada bukti pendukung asal muasal kata serani. Yudhy Sarofie punya teori ,menurutnya serani kemungkinan besar berasal dari kata Nasrani. Karena awalnya yang suka jenis pindang ini,adalah pemeluk Nasrani .Orang Palembang kemudian menyebut pindang varian baru itu sebagai Pindang Serani.
Tak terasa sudah satu jam berlalu.Asik sekali mendengar cerita Pak Yudhy seputar pindang. Acara dilanjutkan dengan makan bersama,lauk pindang tulang dan pindang patin masakan Pak Yudhy.
Hari sudah beguyur siang. Pada sesi ke dua acara masak di pinggir sungai ,ada Ibu Farida R Wargadalem Ketua MSI (Masyarakat Sejarah Indonesia) yang akan ngulen Pempek Sebagai Identitas Palembang.
Masalahnya,aku mulai gelisah.Kulihat air Sungai Musi sudah masuk ke halaman rumah Oeng Boen Tjit. Sambil mikir apakah akan pulang atau terus mengikuti acar.Aku lanjut ngobrol dengan Islamyah.Perempuan pengrajin lidi nipah,yang buka lapak di teras rumah Boen Tjit.
Cerita sebelumnya Ngocek Rokok Nipah di Lorong Yucing
Tags : Kuliner
21 Comments
Yummyyy, sedap niaannn
Replyaku selalu sukaaa kuliner ala Palembang
Baik itu pempek, tekwan, model, termasuk Pindang iniii
Hadeuhh, ngiler banget mupeng pindang patinnyaaaa
Waaah, aku tim pindang Serani nih, mbaa 😅
ReplyWaah, aku tim pindang Serani nih, mbaa, 😅
ReplyAku emang kurang suka bau amis di kuahnya
Jadi bumbu buat pindang dan cara masaknya gimana kak?
ReplyPindang adalah makanan kesukaan akuu..
ReplyHehhee, soalnya kalau lagi malas masak, aku biasanya beli pindang suwir dan ini beneran juara banget rasanya.
Coba sesekali memasak pindang ala kota vs ala desa. Sambutan di keluargaku, maka yang disukai yaa..?
Jadi paham nih dunia pindang gara-gara baca tulisan mbak. Soalnya emang kadang beda persepsi tentang pindang di desa kakekku sama di kota ini. Ternyata begitu alasannya
ReplyWah enaknya, jadi ingat temen saya orang palembang pinter banget masak pindang kuah begini. Saya pernah coba masak tapi rasanya beda jauh. Wkwk. Harus try again kayaknya..
ReplyAda cerita di balik sebuah hidangan pindang ya kak
Replypenasaran sama rasanya. sama kayak yang ada di jawa ngga ya?
ReplyWah, baru tau nih ada berbagai macam jenis pindang.. Dan yg berkuah dan yg tidak berkuah ternyata juga namanya pindang ya.. Makasih informasinya, dapat ilmu baru nih :D
ReplyWah, memang masyarakat perkotaan ingin serba praktis dan kadang membeli bumbu instan
ReplyWah, berarti selama ini pindang yang saya masak itu pindang ala kota nih, karena bahan-bahannya diiris :D
ReplyDuuuuh kangeeen makan pindang patin Palembang 😄🤤. Trakhir kesana aku makan pindang patin dan udang . Kalo yg tulang blm coba. Tapi sempet juga makan di restoran lain di sana, nyobain pindang ikan belida. Beda banget Ama patin 😣, lebih amis. Ga doyaaan mba. Enakan pindang patin.
ReplyPengen ih ke Palembang lagi, blm puas nyobain aneka kulinernya :)
Saya penyula berat masakan palembang, segar, pedas gurih, rerata begitu, ya kak? Akhir tahun lalu saya sempat kulineran di Palembang, dan makan pindang di sisi sungai, Palembang wong kito galo. Tahnkyou for sharing, ka.
ReplySenangnya baca ini jadi tahu info seputar kuliner Pindang dari Palembang. Suamiku dulu laam tinggal di Bengkulu saat lajang, mainnya sering ke Sumsel..tahu deh makanan Pindang. Biasanya aku bikin memnag diiris bumbunya hahah, kota banget berati ya, memmang biar praaktis. Tapi memang seger Pindang ini ya, aku biasa pakai ikan Patin
Replymbak dona, kalau aku ke palembang harus makan pindang ini ah...tar ajak aku ya nyicip aja jangan masak wkwk
Replysaya pernah coba masak pindang ala sumatera selatan, enak juga, waktu itu saya pakai blender aja, ga sanggup menghaluskan dnegan cara uleg, nah ini kategori pindang ala apa ya? kalau ala kota tadi kan diiris-iris aja
Replywah akupun suka menggoreng ikanpindang sebelum aku olah dalam bentuk kuah karena ini cara ibuku yang aku tiru untuk menguragi bau amis
ReplyKalau aku di Surabaya, masakan pindang serani justru nggak pakai ikan
ReplyTapi pakai daging mbak, bumbunya sama dan namanya pun juga pindang serani
Wuenaaakkk... masakan pindang itu kesukaanku. dan seru sekali masak di pinggir sungai Musi yaa meskipun hampir drama kebanjiran.
Replysuikaaaa pindang ala desaaaa
Reply