Diplomasi Tanjak dari Sriwijaya Sampai Manca Negara
Tanjak Identitas Budaya Sumatera Selatan
Sumatera Selatan
kaya dengan aneka atribut tradisional yang menjadi ciri setiap kelompok etnis.
Salah satunya adalah tanjak,penutup kepala tradisional yang digunakan lelaki etnis
Melayu Sumatera Selatan.
Nah,mengawali
cerita tentang tanjak ternyata kain penutup kepala ini sudah digunakan warga
Sumsel sejak zaman Sriwijaya dan terus dilanjutkan pada masa Kesultanan
Palembang Darussalam.
Utusan kerajan Sriwijaya yang melakukan ekspedisi diplomasi politik dan perdagangan, turut andil dalam memperkenalkan tanjak ke berbagai negeri seperti
Malaysia, Brunai Darusslam, Philipina dan Thailand.Hingga akhirnya tanjak menjadi atribut kehormatan
lelaki Melayu dimanapun berada.
Bahan,Motif,dan Model Tanjak Sumatera Selatan
Dari akulturasi budaya terciptalah berbagai model tanjak dengan nama-nama unik yang berasal dari khasanah sejarah dan budaya local. Tak heran tiap kabupaten di Sumatera Selatan mempunyai model tanjak khas daerahnya sendiri.Nah,berhubung aku wong plembang maka kali ini kita bakal mengulik Tanjak dari Kota Palembang.
Ngobrolin tentang tanjak,sekarang di Sumatera Selatan bahan yang popular digunakan sebagai tanjak adalah kain songket. Padahal dulu tanjak dari songket hanya untuk mahkota raja, sedang masyarakat awam memakai tanjak yang dibuat dari kain katun bermotif Kerak Mutung,Jufri dan Gribik.
Nah, untuk model yang dipakai harus mengikuti kemana tanjak digunakan dan siapa yang menggunakan.
Ada 3 model tanjak asal Sumatera Selatan yang pada
tanggal 8 Oktober 2019 sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kemeterian Pendidikan dan
Kebudayaan.
- Tanjak Kepundang
Tanjak
Kepundang dipakai Sultan dan bangsawan
kerabat sultan.Tanjak dengan bentuk unik terinspirasi dari bentuk bulu kepala
burung kepondang. Penggunaan nama tanjak
kepundang mungkin berdasarkan mitos kepondang sebagai burung yang dapat
menghindarkan pemiliknya dari bahaya.
- Tanjak Meler
Tanjak Meler
digunakan oleh pejabat kerajaan. Bentuknya sederhana dengan lipatan kecil pada
sisi puncak tanjak.
- Tanjak Belah Mumbang
Tanjak Belah
Mumbang dipakai oleh pimpinan suatu wilayah. Seperti kepala desa,demang atau
bupati. Bentuknya unik seperti tunas yang muncul dari sebuah biji.
Gerbang Tanjak Memperteguh Jati
Dari sehelai
kain penutup kepala sekarang makna tanjak sudah lekat sebagai atribut budaya
dan jati diri masyarakat Sumatera Selatan.
Kata tanjak yang
dalam bahasa Palembang dapat juga
berarti menanjak atau mendaki.Suatu aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tempat yang lebih tinggi. Secara simbolik bermakna semangat untuk naik kelas
menjadi pribadi yang mumpuni. Tak Cuma secara ekonomi tapi juga sosial dan
spiritual.
Dengan latar belakang sejarah dan filosofi itu maka Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Sumatera Selatan (DPRD Prov Sumsel) dalam Peraturan Daerah Arsitektur Bangunan Gedung Berornamen Jati Diri Budaya Di Sumatera Selatan (Perda Prov Sumsel No 2 tahun 2021).
Menyetujui pembangunan Gapura Tanjak di kantor pemerintah seluruh wilayah Sumatera
Selatan. Selain artistic gapura tanjak juga akan memperteguh jati diri masyarakat
dan budaya Sumatera Selatan.
Nah gaes, kalau berkunjung ke Palembang selain foto-foto di Jembatan Ampera jangan lupa untuk eksis juga di gapura tanjak yo.donasaurus Palembang