Cagar Budaya Indonesia : Makam Inggris Mengungkap Sejarah Bengkulu
Kolonisasi Inggris di Bengkulu
Siapa
kira Bencoolen – Bengkulu kota kecil disudut Sumatera,
ternyata pernah jadi point penting dalam politik global. Penanda
tanganan Traktaat London 17 Maret 1824,yang
berisikan pertukaran daerah koloni antara Inggris dan Belanda.Tercantum,
Bencoolen ( Bengkulu sekarang) diserahkan kepada Belanda oleh Inggris dan
Belanda menyerahkan Singapura kepada Inggris. Pertukaran yang memberi dampak
sosial, politik dan ekonomi, dalam sejarah modren Asia Tenggara.
----------------------------------
Muara Bangkahulu 2018
Hubungan
panjang Bencoolen dengan kolonial
Inggris, dimulai sejak tahun 1685. Dari laman Direktorat Pelestarian Cagar
Budaya dan Permuseuman tercatat perusahaan dagang Inggris (
East India Company – E I C) pertama merapat di muara Sungai
Serut ( Muara Bangkahulu) pada tanggal 24 Juni 1685.
Ada
yang bilang masuknya Inggris ke Bencoolen, karena kesalahan navigasi. Mereka
seharusnya menuju Madras - India, tetapi salah arah dan masuk ke perairan
Bencoolen.
Terlepas
dari awalnya sengaja atau tidak sengaja,koloni Inggris bertahan
selama 140 tahun di Bengkulu.
Peristiwa yang terjadi dalam kurun waktu tersebut, mempengaruhi kondisi sosial dan budaya masyarakat Bengkulu sampai hari ini.
Dua ikon Kota Bengkulu yang erat kaitanya, dengan koloni Inggris.
Peristiwa yang terjadi dalam kurun waktu tersebut, mempengaruhi kondisi sosial dan budaya masyarakat Bengkulu sampai hari ini.
Dua ikon Kota Bengkulu yang erat kaitanya, dengan koloni Inggris.
Tabot
Sebagai
informasi sebelum dipimpin seorang Gubernur Jendral,Bencoolen cukup lama
menjadi daerah bawahan Residen Bengal – India. Saat itu pejabat Bencoolen wajib
melapor, pada Residen Bengal – India.
Untuk
membangun Benteng Marlborough ( 1713 -
1719 ) Joseph Callet yang saat itu menjabat sebagai pimpinan
EIC di Bencoolen, mendatangkan pekerja dari India.
Pekerja
– pekerja India inilah yang kemudian mewariskan, tradisi Tabot pada masyarakat
Bengkulu. Sekarang festival tabot sudah jadi event unggulan
Kota Bengkulu.
Bunga Rafflesia
Bunga Rafflesia - Ilust.Liputan 6 |
Bengkulu
menuai berkah dari perseteruan politik Inggris dan Prancis. Intrik politik
yang mewarnai klaim Inggris melawan
Prancis, atas penemuan dan penamaan bunga
ini. Sampai sekarang bunga rafflesia tetap digunakan, sebagai maskot Provinsi
Bengkulu.
Sejarah Pemakaman Inggris Kota Bengkulu
Inggris
meninggalkan beberapa tempat, yang bernilai sejarah bagi perjuangan
rakyat Bengkulu . Salah satunya adalah komplek pemakaman, yang sekarang menjadi
situs cagar budaya Makam Inggris Jitra.
Eksistensi
pemakaman Inggris ini sangat penting, dalam
penelusuran sejarah Kota Bengkulu. Penelusuran
korespondensi dari beberapa nama yang tertera di nisan, membuka wawasan tentang
kehidupan sosial politik Bencoolen saat itu.
Kebersihan makam sudah jauuuuuh lebih baik. Dulu disini suka jadi tempat ngumpul ABG yang bolos sekolah dan parkiran gerobak sampah. |
Keberadaan
makam ini mengikuti perkembangan populasi bangsa Eropa, yang bermukim
di British Bencoolen pada abad 16.
Alam
dan orang Bengkulu tidak begitu ramah pada kaum kolonial.
Selama berada di Bengkulu, banyak warga
Inggris yang tewas .
Selain
konflik dengan penduduk asli serangan
penyakit malaria dan disentri dilaporkan, sebagai
penyebab utama kematian warga Inggris masa itu.
Sebagian
besar mereka di makamkan di Pemakaman Jitra, termasuk juga
keempat anak Thomas
Stanford Raffles dan Lady Sophia Hull.
Sangat disayangkan sampai saat ini nisan ke empatnya belum, atau tidak akan pernah ditemukan lagi. Makam jitra sudah porak poranda, karena pembangunan,vandalisme dan pembongkaran ilegal.
Sangat disayangkan sampai saat ini nisan ke empatnya belum, atau tidak akan pernah ditemukan lagi. Makam jitra sudah porak poranda, karena pembangunan,vandalisme dan pembongkaran ilegal.
Harus
diakui sedikit sekali,yang tersisa dari pemakaman Inggris. Wajar kalau situs
cagar budaya ini,kurang dikenal . Tidak banyak hal menarik yang bisa mengundang
masyarakat awam untuk berkunjung kemari.
Karena gerbang depan terkunci ,
aku melipir masuk area makam dari pintu
samping. Suasananya sunyi , tidak ada petugas
pemandu atau karcis masuk. Sambutan selamat datang kudapat
dari jaring ikan yang mengantung manja, pada
dahan pohon Cemara Jarum.
Sebagai Situs Cagar Budaya Indonesia
Makam
Jitra terletak di Jalan
Vetran Kelurahan Jitra - Kota Bengkulu. Lokasinya di
pusat kota sekitar 500 meter dari Rumah Dinas Gubernur
dan 15 menit berkendaraan dari Benteng Marlborough. Jalur transportasi
umum juga melintasi makam ini.
Dari jauh terlihat beberapa pemuda, duduk santai di atas nisan. Sepertinya mereka sedang menanti giliran dipangkas rambutnya.
Makam
Inggris Jitra ditetapkan sebagai, Situs Cagar Budaya dengan SK
Menteri NoPM91 / PW007 / MKP / 2011. Secara adminitrasi makam Jitra berada dalam
pengelolaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi.
Luas
area makam pernah mencapai 4,5 hektar dengan sekitar 1000an
makam di dalamnya. Belum ditemukan bukti tertulis tapi
konon, makam Jitra di kota Bengkulu ini
adalah komplek pemakaman Inggris tertua dan terluas
di Asia Tenggara.
Dalam
luasan wilayah itu sekarang sudah berdiri sekolah, beberapa kantor, gereja
dan belasan rumah penduduk.Tersisa kurang dari
53 nisan yang tersebar sporadis, dalam kondisi yang tidak orisinil
lagi.
Setelah
browsing sana – sini aku menemukan beberapa fakta menarik tentang arsitektur , simbol dan orang yang
dimakamkan di Jitra.
Dan....... hasilnya asik untuk diceritakan lagi.
Dan....... hasilnya asik untuk diceritakan lagi.
Arsitektur
Dan Ragam Hias