Kereta Api Dan Gerakan Kembali Ke Angkutan Umum
“KA Sriwijaya” tertulis di papan informasi, anak panahnya mengarahkan diriku kepada kereta yang akan aku tumpangi. Dengan santai aku memasuki gerbong kereta dan mencari kursi yang tertera dalam tiketku.
Setelah menaruh ransel di rak
kabin, sambil menunggu kereta berangkat aku melihat keluar jendela. Sudah lewat
magrib tapi stasiun Tanjung Karang masih
dipenuhi aktivitas.Orang lalu-lalang, petugas PJKA berseragam mengawasi keadaan sekitar dan
memeriksa kondisi kereta.
Kereta Api Angkutan Umum Murah Meriah
Berbeda dengan menggunakan kendaraan
pribadi, perjalanan dengan kereta punya
keasikan tersendiri. Naik kereta api adalah pilihan terbaik buat kamu yang suka
emosian melihat pengguna jalan yang ugal-ugalan. Jalur rel yang melintasi sawah,ladang,kebun dan kota-kota kecil
membuat penumpang serasa nonton virtual tour. Sayangnya kali ini aku naik
kereta malam,jadi tak banyak hal yang bisa dilihat di sepanjang lintasan.
Kereta mulai melaju dari Tanjung Karang menuju
Stasiun Kertapati di Palembang.Perkiraan waktu tempuh Lampung –
Palembang dengan naik kereta api sekitar
9 jam. Sambil menunggu kantuk datang,aku iseng
cari-cari info sejarah perkereta apian
jalur Lampung – Palembang.
Kereta api Sriwijaya
yang sedang kunaiki ini telah beroperasi semenjak 1974. Dari browsang-browsing
di internet aku tahu,awalnya rute kereta
api diwilyah Sumatera bagian selatan fungsi utamanya sebagai kereta logistik.
Mengikuti trend angkutan umum untuk masyarakat
akhirnya rute kereta Lampung-Palembang juga mengangkut penumpang.
Sebelum pembagunan jalan lintas Sumatera,kereta api jadi alat transportasi umum andalan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan antar kota di wilayah Sumatera Selatan dan Lampung. Pembangunan infrastruktur jalan diikuti booming kendaraan pribadi dengan pembelian yang bisa dicicil, menjadi salah satu faktor menurunkan minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.
Trend kendaraan pribadi yang awalnya dianggap
sebagai barometer keberhasilan financial
akhirnya jadi pisau bermata dua.Kemacetan yang menghambat mobilitas, pencemaran
udara karena emisi karbon,serta menurunnya kualitas kesehatan masyarakat
menjadi isu global.
Untuk mengatasi masalah lingkungan dan sosial sebagai dampak penggunaan kendaraan pribadi. Pemerintah melalui Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan membuat Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum
Kereta Api Angkutan Umum Unggulan Sumsel
Sumatera Selatan
merupakan provinsi terluas di Sumatera dan menempati urutan ke 6 provinsi terluas di Indonesia dengan luas
91.592.43 kilo meter persegi. Luasnya wilayah menjadi tantangan tersendiri bagi
Dishub Prov Sumsel dalam menyediakan layanan transportasi massal.
Nah, karena itu kereta api menjadi salah satu moda transportasi umum yang dapat menjadi pelopor gerakan kembali ke angkutan umum. Selain daya angkut yang besar, stasiun kereta api Kertapati juga sudah terintegrasi dengan moda-moda transportasi lain Seperti kapal cepat, Teman Bus, dan LRT di Sumatera Selatan .
Payo naek kereta
adalah moto yang digunakan untuk mengingatkan kembali pengguna lama dan calon
pengguna akan keberadaan kereta api.Tak cukup dengan moto saja, Dinas
Perhubungan Prov Sumsel sudah melakukan berbagai perbaikan untuk meningkatkan
kinerja kereta api agar kembali diminati masyarakat.
Keuntungan Naik Kereta Api
Jadi sekarang,
selain tiket yang terjangkau ada banyak keuntungan yang kamu dapat kalau naik
kereta api :
- Bebas macet
- Cepat dan tepat waktu
- Fasilitas dalam gerbong yang nyaman
- Cocok untuk kegiatan photo hunting
- Jangkauan rel yang terintegrasi dengan moda transportasi lain
Interion KA Sriwijaya
Ada banyak
keunggulan kereta api yang tidak dimiliki kendaraan pribadi atau juga moda
trasnportasi lainya. Jadi tidak ada alasan untuk tidak kembali menggunakan
kereta api. Yuk warga Palembang ‘Payo Naek Kereta Api ‘ lagi.